Selasa, 13 Desember 2011

’’ There is no way to get experience except throught experince’’

Why we must write and publish research papers.  Many answers to answer that question. First,  write is ideally.To share researc finding and discoveries with the hope of improving heal throme. Secondly, practically to get funding, promoted, keep your job and more adventages are famous man. 
’’Scientists are rated by what they finish, not by what they they attempt’’ 
From papers, we getting a paper published. To published there some must we face. Competition for space in journals is intense. Cost of publication is high, $ 360 every page for APS. And Rejection rates  from AJP are 50%, JBC 65%, NEJM, Science and Nature are 90%.
There are major reason for rejection, first confirmatoty because paper is not novel. Poor experimental design, more spesefic usulally poor control and hypoteshesis not adequately tested. Inapproproate for journal and the last poor written because writing english  is not good. 
Many tips for dealing that problem, they are know the jounal, its editors and why you submited the paper there. Secondly, pay close attention to spelling, grammar and pinct-vation, the next make sure refence are comprehensive and accurate, and make refence are uptode. 
The forth, Avoid careless mistake and read and conform to ’’ Instructions for Autor’’.

Sukses Antarkan Juara dunia dengan Tahajud

Indra Aji Sulistijoro Ph D merupakan pembimbing  siswa SMK dari Indonesia yang mewakili Indonesia dalam ajang kontes robot Internasional di London, Inggris. Setelah mendapat bimbingan dari dosen PENS ini, tim tersebut berhasil meraih medali Perunggu dunia setelah beberapa dekade Indonesia hampa dengan gelar seperti ini.

Indra mengaku dalam setiap bimbinganya ia menekankan bahwa semakin dekat dengan Allah SWT maka akan akan dijamin rizki. ’’ Akan datang rizki dari arah yang tidak disangka-sangka,’’ ungkapnya. Selama membimbing, selain membimbing keilmuan secara teknis. Ia selalu mengecek tilawah, sholat malam dan amal yaumi siswa SMK yang menjadi bimbinganya tersebut.

Selain itu ia juga menekankan bahwa setiap kita akan diminta pertanggung jawaban, apakah usia, kekuatan atau tenaga, ilmu maupun harta. ’’ Akan ditanya untuk apa, mari menjadi umat yang paling bermanfaat,’’ tutupnya diakhir diskusi.

Minggu, 11 Desember 2011

Dibalik Perjanjian Rasulullah SAW dan Kaum Qurais


Sebelum membahas mengenai perjanjian hudaibiyah, ada sebuah istilah baiat Ridwan yakni kesepakatan tidak mundur ketika mau memasuki Makkah. Perjanjian Hudaibiyah adalah perjanjian antara Rasulullah dengan orang quraise Makkah. Isi perjanjian tersebut adalah pertama, Rasulullah SAW beserta pengikutnya dari Madinah tidak boleh memasuki Makkah tahun ini dan hanya boleh memasukinya tahun depan untuk berhaji.

Kemudian kedua pihak ini melakukan genjatan senjata selama sepuluh tahun, dan diantara kaum qurais dan penduduk madinah bebas memilih untuk bergabung dengan Rasulullah atau dengan Qurais Makkah. Yang keempat, tidak saling melakukan penyerangan. Kelima, ketika ada orang qurais masuk ke Madinnah, rasulullah wajib mengembalikan ke Makkah. Begitu gitu juga sebaliknya ketika orang islam ke makkah, maka orang qurais wajib mengembalikan ke Madinah.

Ketika Rasulullah melakukan perjanjian ini, beberapa sahabat ada yang tidak sepakat karena dianggap merasa terlalu takut kepada orang qurais padahal ketika itu umat muslim sudah kuat dan sanggup melawan qurais makkah, sehingga beberapa sahabat tidak melakukan perintah Nabi ketika  meminta sahabat menyembelih hewan kurban dan memcukur rambutnya.

Karena tidak ada sahabat yang menuruti perintah Nabi, akhirnya Rasulullah menceritakan ke istrinya, Ummu salamah mengenai kondisi para sahabat. Kemudian, Ummu Salamah menyarankan ke Nabi supaya menyembelih dan mencukur rambutnya sendiri. Akhirnya, karena tidak tega dan menyadari telah membatah dan tidak menuruti perintah Rasulullah, melihat rasulullah melakukan itu sendiri maka para sahabat merasa bersalah dan akhirnya membantu Rasulullah dan meminta maaf.

Memang ada beberapa kerugian yang diterima umat muslim setelah perjanjian itu seperti tidak bisa melaksanakan haji selama satu tahun dan mengembalikan orang makkah muslim yang pergi ke madinah. Namun, kalau dilihat jangka panjangnya, banyak keuntungan yang sebenranya di dapatkan kaum muslim setelah perjanjian ini.

Keuntungan yang pertama yakni, secara tidak langsung pihak Qurais mengakui keeksisitensian umat muslim dan madinah sebagai negara umat muslim. Kedua, kaum muslimin dapat bebas berziarah ke madinah kapanpun mereka menghendaki karena adanya kebebasan memilih mengikuti Rasulullah atau tidak.

Ketiga, setelah melakukan damai, akhirnya umat muslim tidak sibuk mengurusi oang qurais. Sehingga umat muslim mempunyai waktu dan tenaga lebih untuk ekspansi dakwah keluar dan mempunyai kebebasan berdakwah tanpa diganggu orang qurais, seperti meladeni perang dengan orang qurais atau ancaman lainnya.

Sabtu, 10 Desember 2011

Adabul Inal ”Pantang untuk Mebangkang’’



Minimal perlu dua hal untuk mencapai tingkatan seorang kader yang memiliki jiwa adabul inal atau sifat pantang untuk membangkang, yakni menjaga integritas diri dan menjaga hubungan dengan Allah SWT.

Kenapa perilaku membangkang sangat dihindari, karena perilaku ini adalah salah satu ciri setan seperti ketika iblis membangkan perintah Allah SWT untuk sujud ke Nabi Adam as. Selain itu sifat membangkang juga sifat menyimpang dari sifat manusia, ketika ia membangkang artinya ia merasa lebih baik. Dampaknya adalah perpecahan, ketidak kompakan dan munculnua faksi-faksi kecil dalam gerakan dakwah. Karena keberhasilan dakwah salah satunya disebabkan kesolidan tim.

Seperti terlihat pada ayat 28 surat Al Kahfi, ”Dan bersabarlah engkau orang yang menyeru kepada Allah SWT dalam pagi dan petang’’.  Ayat itu menjelaskan betapa pentingnya besabar bagi seorang aktivis dakwah, karena ketika kita bersabar dalam dakwah maka artinya kita berkumpul  dengan orang-orang baik yang bersabar dalam dakwah.

”Dengarlah dan taatlah, meskipun yang menjadi pemimpin adalah seorang budak. Walaupun kepalanya seperti kismis,” itu adalah salah satu ungkapan ahli ilmu dan pemimpin yang menunjuk orang untuk menjadi wakilnya. Meskipun ada hal yang tidak mengenakan dari ia, kita diminta untuk menerima dan meneruti ia. Karena belum tentu kita lebih baik darinya.
 
Ada beberapa sebab-sebab membangkan yakni merasa lebih baik, adanya perdebatan dan ini harus dihindari karena akan muncul sifat ingin menang sendiri serta keinginannya ingin menjadi seorang pemimpin atau bernafsu ingin menjadi seorang pemimpin.

Oleh karena itu kita harus dapat mengambil pelajaran surat As Shaf yang isinya orang beramal, amalnya harus nyata dan menjadi tauladan, menunjukan kesolitan tim, mengetahui dakwah pasti akan timbul problematika dan dakwah pasti ada tantangan baik dari internal maupun eksternal.

Jumat, 09 Desember 2011

I’am Spesial


Salah satu sesuatu yang mahal biasanya memiliki ciri-ciri jumlahnya terbatas, spesifikasinyalangka dan bagus serta memiliki performance yang baik. Sedangkan sesuatu yang spesial bisanya memiliki ciri diproduksi terbatas dan dilahirkan sebagai juara dan  super mahal.

Sedangkan siapa yang percaya kekuatan mimpi, hanya orang besaryang berani bermimpi besar. Mimpi dapat di ibaratkan seperti memesan masa depan. Ada sebuah penelitian di harvard University mengenai mahasiswanya.

Dari 100 % mahasiswanya, 20 tahun lalu sekitar tahun 1980an diketahui bahwa 84% mahasiswanya tidak punya mimpi dan hidupnya mengalir, 13% mempunyai mimpi namun tidak mereka tuliskan dan sisanya yakni 3% mempunyai mimpi dan mereka menuliskan mimpinya tersebut.

Anda tahu 20 tahun kemudian, sekitar tahun 2000an. Penelitian tersebut melanjutkan pengamatanya. Dari diketahui hasilnya bahwa mahasiswa yang punya mimpi namun tidak dituliskan menpunyai penghasilan 3x lebih besar dari mahasiswa yang hidupnya mengalir.

Yang paling mengejutkan, mahasiswa yang dulunya mempunyai mimpi dan menuliskan mimpinya mempunyai penghasilan 10x lebih besar dari mahasiswa yang punya mimpi namun tidak dituliskan.  Artinya mereka yang berjumlah 3% ini mempunyai penghasilan 30x dibanding orang hidupnya mengalir.

Anda tahu Jorge Lorenzo, seorang pembalap sekaligus juara moto GP. Ternyata ketika usianya 3 tahun ia sudah bisa naik sepeda motor dan pada usia 8 tahun ia menceritakan cita-citanya bahwa ia ingin jadi juara moto GP. Dan sekitar 15 tahun kemudian, keinginannya itu tercapai. Tentunya dengan perjuangan.

Atau Cristiano Ronaldo, bintang bola dunia  sekaligus pemain bola terbaik dunia. Ia dapat bermain bola sejak 3 tahun dan ketika berumur 9 tahun ia pernah menyampaikan bahwa suatu saat nanti ia ingin menjadi pemain bola terbaik dunia. Dan masih banyak contoh lagi.

Ada 3 kriteria yang mengambarkan sebuah pretasi terbaik, yakni spesifik, terukur dan terdapat batas waktu. Dan jika anda mempunyai mimpi, tuliskan, visualisikan, sampaikan dan rasakan.

Dan itu semua terdapat virus yang dapat menghancurkan mimpi dan harapan kita, yakni menunda. Oleh karena itu, Jangan Menunda, Jangan Menunda, dan Jangan Menunda. Dan tahukan kita, mimpilah yang membuat orang bergerak dan pengusaha sukses adalah iayang merasa dirinya spesial, dan yang penting action. insyaAllah.

Pasti Untung, Gak Percaya?

Percaya atau tidak, tetapi saya percaya dan sangat percaya. Taruhan yang ini adalah taruhan yang pasti untung, taruhan yang pasti kita menang dan taruhan yang membuat kita mendapat rizki atau kenikmatan dunia ini dari arah yang tidak di sangka-sangka, bahkan kebahagian akhirat pun, insyaAllah.

Taruhan ini bukan sembarang taruhan, taruhan yang membutuhkan keyakinan yang benar-benar yakin dan kemantapan hati yang benar-benar mantap. Taruhan ini hanya dilakukan oleh orang yang benar-benar percaya adanya Dzat Yang Maha Satu, Dzat Yang Maha Besar, Dzat Yang Maha Kaya dan Dzat Maha Segala galanya. Taruhan ini, taruhan dengan Rabb kita, Allah SWT.

Yakinkah kau kawan, ketika kau taruhan dengan Rabb mu maka ia akan selalu memenangkanmu, tahukah kau kawan jika doamu selamu dikabulkan oleh Rabbmu, tahukan kau kawan jika permintanmu akan selalu dikabulkan oleh Rabbmu. Tahukh kau kawan bahwa Rabb mu selalu dekat, bahkan lebih dekat dari urat nadimu.

Ketika kau melangkan satu untuk mendekat kepadaNya, maka Ia melangkah sepuluh kalimendekatimu. Ketika kau melangkah 10 langkah, maka Ia melangkah 100 kali bahlah lebih kawan.

Kawan, maukah kau seperti itu kawan, maukah. Ada saratnya, jika kita ingin mendapatkan semuanya maka kita harus member isemuanya. Waktu kita, harta kita, jiwa kita harus kita berikan kepadaNya. Dan saya kira adil jika skita memberi maka Ia akan juga memberi, bahkan pemberiannya berkali-kali lipat dan sangat besar kawan. Bahkan kita tidak akan menyangka akan diberi sebesar yang tidak kita sangka.

Percayakah kau kawan, percayakan. Terserah apa katamu, Tetapi Aku sangat percaya. Bismillah.. Kulakukan semua ini untuk mencari RidhoMu, Ya Allah

Kamis, 20 Oktober 2011

7 Kebiasaan Efektif

Mungkin buku ini sudah lama, namun saya kira tidak ada salahnya kita mencoba membaca sedikit resume buku karya Stephen R. Covey ini.

TUJUH (7) KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT EFEKTIF


Kebiasaan 1 : Jadilah Proaktif

Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan. Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain. Mereka lakukan ini dengan mengembangkan serta menggunakan keempat karunia manusia yang unik – kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi, dan kehendak bebas – dan dengan menggunakan Pendekatan Dari Dalam Ke Luar untuk menciptakan perubahan. Mereka bertekad menjadi daya pendorong kreatif dalam hidup mereka sendiri, yang adalah keputusan paling mendasar yang bisa diambil setiap orang.

Kebiasaan 2 : Merujuk pada Tujuan Akhir

Segalanya diciptakan dua kali – pertama secara mental, kedua secara fisik. Individu, keluarga, tim, dan organisasi, membentuk masa depannya masing-masing dengan terlebih dulu menciptakan visi serta tujuan setiap proyek secara mental. Mereka bukan menjalani kehidupannya hari demi hari tanpa tujuan-tujuan yang jelas dalam benak mereka. Secara mental mereka identifikasikan prinsip-prinsip, nilai-nilai, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan yang paling penting bagi mereka sendiri dan membuat komitmen terhadap diri sendiri untuk melaksanakannya. Suatu pernyataan misi adalah bentuk tertinggi dari penciptaan secara mental, yang dapat disusun oleh seorang individu, keluarga, atau organisasi. Pernyataaan misi ini adalah keputusan utama, karena melandasi keputusan-keputusan lainnya. Menciptakan budaya kesamaan misi, visi, dan nilai-nilai, adalah inti dari kepemimpinan.

Kebiasaan 3 : Dahulukan yang Utama

Mendahulukan yang utama adalah penciptaan kedua secara fisik. Mendahulukan yang utama artinya mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang telah diciptakan secara mental (tujuan Anda, visi Anda, nilai-nilai Anda, dan prioritas-prioritas Anda). Hal-hal sekunder tidak didahulukan. Hal-hal utama tidak dikebelakangkan. Individu dan organisasi memfokuskan perhatiannya pada apa yang paling penting, entah mendesak entah tidak. Intinya adalah memastikan diutamakannya hal yang utama.

Kebiasaan 4 : Berpikir Menang/Menang

Berpikir menang/menang adalah cara berpikir yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan pada sikap saling menghormati dalam semua interaksi. Berpikir menang/menang adalah didasarkan pada kelimpahan – “kue” yang selamanya cukup, peluang, kekayaan, dan sumber-sumber daya yang berlimpah – ketimbang pada kelangkaan serta persaingan. Berpikir menang/menang artinya tidak berpikir egois (menang/kalah) atau berpikir seperti martir (kalah/menang). Dalam kehidupan bekerja maupun keluarga, para anggotanya berpikir secara saling tergantung – dengan istilah “kita”, bukannya “aku”. Berpikir menang/menang mendorong penyelesaian konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama menguntungkan. Berpikir menang/menang artinya berbagi informasi, kekuasaan, pengakuan, dan imbalan.

Kebiasaan 5 : Berusaha untuk Memahami Terlebih dulu, Baru Dipahami

Kalau kita mendengarkan dengan seksama, untuk memahami orang lain, ketimbang untuk menanggapinya, kita memulai komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami, mereka merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah. Berusaha memahami ini menuntut kemurahan; berusaha dipahami menuntut keberanian. Keefektifan terletak dalam keseimbangan di antara keduanya.

Kebiasaan 6 : Wujudkan Sinergi

Sinergi adalah soal menghasilkan alternatif ketiga – bukan caraku, bukan caramu, melainkan cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara kita masing-masing. Memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam mengatasi masalah, memanfaatkan peluang. Tim-tim serta keluarga-keluarga yang sinergis memanfaatkan kekuatan masing-masing individu sehingga secara keseluruhannya lebih besar seperti ini mengenyampingkan sikap saling merugikan (1 + 1 = 1/2). Mereka tidak puas dengan kompromi (1 + 1 = 1 ½), atau sekedar kerjasama (1 + 1 = 2). Melainkan, mereka kejar kerjasama yang kreatif (1 + 1 = 3 atau lebih).

Kebiasaan 7 : Mengasah Gergaji

Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus dalam keempat bidang kehidupan dasar: fisik, sosial/emosional, mental, dan rohaniah. Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita utnuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya. Bagi sebuah organisasi, Kebiasaan 7 menggalakkan visi, pembaharuan, perbaikan terus-menerus, kewaspadaan terhadap kelelahan atau kemerosotan moral, dan memposisikan organisasinya di jalan pertumbuhan yang baru. Bagi sebuah keluarga, Kebiasaan 7 meningkatkan keefektifan lewat kegiatan-kegiatan pribadi maupun keluarga secara berkala, seperti membentuk tradisi-tradisi yang merangsang semangat pembaharuan keluarga.

Rekening Bank Emosional

Rekening Bank Emosional mencerminkan tingkat kepercayaan dalam suatu hubungan. Seperti rekening keuangan di Bank, kita memasukkan simpanan ke atau melakukan penarikan dari rekening ini. Perbuatan-perbuatan seperti berusaha untuk memahami terlebih dulu, sikap murah hati, menepati janji, dan bersikap setia walaupun orang yang bersangkutan tidak hadir, meningkatkan saldo kepercayaan. Tidak murah hati, melanggar janji, dan bergosip tentang seseorang yang tidak hadir, mengurangi atau bahkan menghapuskan kepercayaan dalam suatu hubungan.

Paradigma 

Paradigma adalah cara masing-masing orang memandang dunia, yang belum tentu cocok dengan kenyataan. Paradigma adalah petanya, bukan wilayahnya. Paradigam adalah lensa kita, lewat mana kita lihat segalanya, yang terbentuk oleh cara kita dibesarkan, pengalaman, serta pilihan-pilihan kita selama ini.

referensi : http://haqiqie.wordpress.com/2007/06/17/tujuh-7-kebiasaan-manusia-yang-sangat-efektif-7-habits-of-highly-effective-people-stephen-r-covey/


Kebiasaan yang kedepalan dan menjadi intidari 7 kebiasaan ini udah keluar.. nantikan selanjutnya..