Kepemimpinan bukan hanya teori, namun membutuhkan ilmu dan aplikasi yang jalan bersama.
Kepemimpinan bukan bakat atau keturunan, namun pemimpin dibentuk dan dilahirkan dengan keringat, penderitaan, stress, pengorbanan harta, perasaan, waktu, bahkan pikiran .butuh steb by step dan bertahap, dan tidak ada yang instan (sebenarnya).
kepemimpinan juga bukan ambisi atau permintaan, namun kepemimpinan adalah amanah dan nanti pasti diminta pertangung jawaban di dunia san akhirat. yang penting sekarng kta tingkatkan kapasitas dan terus memperbaiki diri, amanah akan datang sendiri ke kita jika memang kita mampu.''Bekerjalah, maka Allah swt, rasulNya dan manusia akan melihatnya'' (At Tawbah)
seorang pemimpin juga mampu membawa pengikut ke tujuan, dengan memberi contoh real(tauladan) dan melibatkan pengikut dalam setiap proses menuju tujuan (tujuan disni bukan hanya untuk sesaat).
Memang kondisi di lapangan tak seindah teori dan pernyataan. Minimal kita sudah punya rencana untuk melakukan yag terbaik (dari teori dan pernyataan indah). Kita cuma bisa berikhtiyar, usaha, kerja, belajar sampe notok tok, sampe kita gak bisa berbuat apa-apa. setelah itu tinggal berdoa dan tawakkal. Allah swt, rasulnya dan manusia (kalo ia jujur) tidak hanya melihat dari hasil, namun dari niat kita yang lurus dan proses/usahanyanya.
Wallhua'alam..
(dari berbagai sumber: Al Quran, buku2 dan materi kepemimpinan, pengalaman)
Kepemimpinan bukan bakat atau keturunan, namun pemimpin dibentuk dan dilahirkan dengan keringat, penderitaan, stress, pengorbanan harta, perasaan, waktu, bahkan pikiran .butuh steb by step dan bertahap, dan tidak ada yang instan (sebenarnya).
kepemimpinan juga bukan ambisi atau permintaan, namun kepemimpinan adalah amanah dan nanti pasti diminta pertangung jawaban di dunia san akhirat. yang penting sekarng kta tingkatkan kapasitas dan terus memperbaiki diri, amanah akan datang sendiri ke kita jika memang kita mampu.''Bekerjalah, maka Allah swt, rasulNya dan manusia akan melihatnya'' (At Tawbah)
seorang pemimpin juga mampu membawa pengikut ke tujuan, dengan memberi contoh real(tauladan) dan melibatkan pengikut dalam setiap proses menuju tujuan (tujuan disni bukan hanya untuk sesaat).
Memang kondisi di lapangan tak seindah teori dan pernyataan. Minimal kita sudah punya rencana untuk melakukan yag terbaik (dari teori dan pernyataan indah). Kita cuma bisa berikhtiyar, usaha, kerja, belajar sampe notok tok, sampe kita gak bisa berbuat apa-apa. setelah itu tinggal berdoa dan tawakkal. Allah swt, rasulnya dan manusia (kalo ia jujur) tidak hanya melihat dari hasil, namun dari niat kita yang lurus dan proses/usahanyanya.
Wallhua'alam..
(dari berbagai sumber: Al Quran, buku2 dan materi kepemimpinan, pengalaman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar