Saya hanya merasakan suasana akademik di salah satu kampus
di Taiwan dan salah satu jurusan di kampus tersebut. Tiap kampus atau jurusan
mempunyai suasana akademik berbeda, namun hasil diskusi singkat dengan berbagai
teman di kampus yang berbeda jurusan, termasuk dengan teman yang berbeda kampus
di Taiwan, suasana akademik kampus di Taiwan secara umum hampir sama.
Pemilihan profesor
Hal ini adalah yang paling penting dan akan kita lakukan pertama
kali di kampus. Profesor seperti dosen wali, bos projek merangkap pembimbing
tesis/disertasi kita. Keberhasilan, kelancaran dan keberlangsungan kuliah kita
disini sangat dipengaruhi profesor kita. Semua administrasi akademik dan beberapa
urusan non akademik di kampus harus mendapat persetujuan professor. Jika ingin
mengambil, menambah dan mendrop kuliah meminta izin professor. Jika ingin
mendapat work permit card untuk kerta part time harus tanda tangan professor.
Jika ingin mendapatkan uang tambahan projek juga bisa menghubungi professor.
Pemilihan professor juga harus dilakukan selambatnya maksimal
dua bulan setelah tiba di kampus , lama durasinya mungkin berbeda tiap jurusan
dan kampus. Namun intinya semakin cepat semakin bagus. Setiap professor mempunyai
laboratorium masing-masing, setelah kita mendapat professor kita akan mendapat
meja kursi dan computer di lab. Di lab inilah kita akan menghabiskan banyak waktu
selama menjadi mahasiswa.
Lab meeting
Lab meeting merupakan pertemuan mingguan semua anggota lab
dengan professor. Setiap anggota mempresentasikan progress pekerjaan selama
satu minggu yang lalu. Profesor dan anggota lab lain akan memberikan pertanyaan
dan berbagai saran untuk kemajuan riset atau projek kita. Untuk durasi dan
intensitas pertemuan biasanya tergantung profesor, umumnya rutin setiap minggu.
Namun ada yang dua minggu sekali, tergantung degan kesibukan profesor masing-masing.
Jika dalam lab meeting kita belum puas, kita dapat menghadap secara privasi ke professor.
Jurnal Club
Jurnal club seperti setiap orang presentasi jurnal/ makalah
ilmiah yang telah dibacanya. Biasanya jurnal yang dipresentasikan adalah jurnal
yang berhubungan riset kita. Jurnal club ini biasanya diikuti oleh semua anggota
lab yang dipimpin mahasiswa PhD senior, seminggu atau 2 minggu sekali
tergantung kebijakan lab. Profesor kadang hadir, namun keseringan tidak hadir.
Pemilihan mata kuliah/ courses
Mahasiswa graduate atau pasca sarjana yakni S2 dan S3 dibebaskan
memilih kuliah yang mendukung penelitiannya. Bahkan ada beberapa profesor yang
membebaskan memilih, tidak berhubungan dengan penelitian tidak masalah, yang
penting anda dapat lulus kuliah tersebut. Intinya jumlah sarat sks untuk lulus
terpenuhi, selesai.
Ada beberapa jurusan yang mewajibkan beberapa mata kuliah tertentu,
namun biasanya itu jurusan yang S1 dan S2nya jauh berbeda. Namun itu tidak
berlaku untuk S3. Mahasiswa S3 bebas memilih kuliah apapun yang diinginkan dan
dimanapun, artinya kita dapat mengambil mata kuliah di jurusan yang berbeda
dengan kita. Seperti saya pada semester ini, saya mengambil tiga mata kuliah di
tiga jurusan yang berbeda. Itu semua tidak masalah dan diperbolehkan.
Saya kurang paham untuk pemilihan mata kuliah mahasiswa S1,
namun yang saya tahu adalah mahasiswa S1 tidak ada skripsi atau tugas akhir. Dan
mahasiswa S1 tidak diperbolehkan ngelab. Mereka akan belajar penelitian ketika
mereka mengambil kuliah S2. Saya pernah bertanya ke teman selab yang sedang mengambil
S2 “Kenapa anda kuliah S2?”, ia menjawab ingin mendapatkan gaji lebih tinggi. Ia
menceritakan jika lulusan S1 hanya mendapat gaji 30 rb- 35 rb NT dollar namun kalua
S2 bisa mendapatkan gaji 45rb-50rb NT dollar, 1 NT dollar sekitar rp 500.
Kehadiaran kuliah dikelas dibebaskan
Sejak saya kuliah minggu pertama sampai sekarang, saya tidak
pernah menjumpai lembar absensi baik kertas maupun elektronik dikelas. Tidak
pernah ada absensi dan tidak ada kontrol kehadiran atau tidak. Hadir atau tidak
hadir terserah kita, dosen atau profesor tidak akan pernah bertanya. Apalagi
manajemen kampus, ketua jurusan atau petugas TU, imposible menanyakan kehadiran
kita di kelas. Silahkan hadir jika kita memang ingin hadir.
Lalu bagaimana cara pemberian nilai, hal ini mungkin hampir sama
dengan kurikulum di Indonesia. Terdapat silabus secara online yang dapat kita
lihat sebelum kita memilih mata kuliah tersebut. Isinya materi kuliah selama satu
semester atau 16 minggu, metode pengajaran dan metode penilaian. Metode penilaian
memberikan gambaran jenis penilaian dan bobotnya. Mungkin kita pernah tidak masuk
kuliah selama satu semester atau tidak masuk kuliah sama sekali, namun jika
kita tetap mengumpulkan tugas, mengikuti ujian dan semua sarat penilaian kita
penuhi, mendapat nilai A atau sekitar 90 ke atas adalah memungkinkan.
Realitanya, kehadiran mahasiswa di kelas hampir 90% sampai
100%. Saya tidak tahu mengapa, mungkin karena tingkat kepercayaan dosen ke
mahasiswanya tinggi atau tingkat kebutuhan mahasiswa terhadap kuliah juga
tinggi.
Metode Kuliah
Pengalaman dari tiga mata kuliah yang saya ikuti plus satu seminar rutin mingguan. Metode kuliah disini hampir bisa dikatakan full ceramah, dosen/ profesor masuk kelas. Menjelaskan materi, sesekali bertanya ke mahasiswa. Jika mahasiswa tidak ada yang bisa menjawab di jawab sendiri. Di akhir penjelaskan, menanyakan ke mahasiswa apakah ada pertanyaan. Jika tidak ya sudah. Selesai. Namun kita bisa memotong ditengah penjelasan jika ada yang ditanyakan.
Mahasiswa mengantuk bahkan tidur, makan minum dikelas, main HP ya dibiarkan sama profesornya. Its ok, up to you. Namun, mungkin kita sendiri yang sungkan. Saya coba menanyakan teman yang kuliah di Eropa, ternyata gaya kuliahnya hampir sama untuk anak teknik. Apakah ada presentasi dari mahasiswa, kalau melihat silabus tidak ada. Namun ada big project yang harus dikumpulkan di akhir semester.
Metode kuliah tergantung dosen pengajarnya, teman lain bercerita kalau kuliahnya full diskusi dan membuat mahasiswa aktif, seperti metode yang sekarang sedang booming di Indonesia (student centered learning method), namun itu hanya satu kelas saja. Ada juga dosen yang memberi tugas tiap pertemuan, jadinya setiap minggu harus lebur mengerjakannya. Kalau seperti ini mungkin salah ambil mata kuliah. hehe
Add/drop kuliah
Ada tiga tahap atau tiga jadwal resmi secara online kita dapat menambah atau menghapus mata kuliah yang kita ambil. Tahap pertama ketika sebelum 2 minggu kuliah, tahap kedua minggu ke-3 kuliah, tahap ketiga minggu ke-9 kuliah. Jadi bagi kita yang merasa bakal mendapat nilai jelek di kuliah tertentu, kita bisa menhapusnya di minggu ke-9. Resikonya ya beban kuliah di belakang pasti lebih berat.
Courses untuk S3
Untuk di jurusan saya, Sarat untuk mendapat gelar PhD hanya mengambil 18 credits/ sks atau setara 6 mata kuliah. Biasanya ini di selesaikan pada tahun pertama. Tahun kedua fokus ujian tulis kualifikasi. Tahun ketiga dan ke empat, fokus penelitian dan publikasi, karena sarat publikasi jurnal ini terkenal berat, harus ter indeks SCI. Sebagai gambaran jika paper kita terindex SCI maka otomatis akan terindex Sopus, namun jika paper kita terindex Scopus, belum tentu terindex SCI. Padahal kita tahu di Indo, untuk terindex scopus sja, sudah ngoyo. hehe
Matematika
Metode Kuliah
Pengalaman dari tiga mata kuliah yang saya ikuti plus satu seminar rutin mingguan. Metode kuliah disini hampir bisa dikatakan full ceramah, dosen/ profesor masuk kelas. Menjelaskan materi, sesekali bertanya ke mahasiswa. Jika mahasiswa tidak ada yang bisa menjawab di jawab sendiri. Di akhir penjelaskan, menanyakan ke mahasiswa apakah ada pertanyaan. Jika tidak ya sudah. Selesai. Namun kita bisa memotong ditengah penjelasan jika ada yang ditanyakan.
Mahasiswa mengantuk bahkan tidur, makan minum dikelas, main HP ya dibiarkan sama profesornya. Its ok, up to you. Namun, mungkin kita sendiri yang sungkan. Saya coba menanyakan teman yang kuliah di Eropa, ternyata gaya kuliahnya hampir sama untuk anak teknik. Apakah ada presentasi dari mahasiswa, kalau melihat silabus tidak ada. Namun ada big project yang harus dikumpulkan di akhir semester.
Metode kuliah tergantung dosen pengajarnya, teman lain bercerita kalau kuliahnya full diskusi dan membuat mahasiswa aktif, seperti metode yang sekarang sedang booming di Indonesia (student centered learning method), namun itu hanya satu kelas saja. Ada juga dosen yang memberi tugas tiap pertemuan, jadinya setiap minggu harus lebur mengerjakannya. Kalau seperti ini mungkin salah ambil mata kuliah. hehe
Add/drop kuliah
Ada tiga tahap atau tiga jadwal resmi secara online kita dapat menambah atau menghapus mata kuliah yang kita ambil. Tahap pertama ketika sebelum 2 minggu kuliah, tahap kedua minggu ke-3 kuliah, tahap ketiga minggu ke-9 kuliah. Jadi bagi kita yang merasa bakal mendapat nilai jelek di kuliah tertentu, kita bisa menhapusnya di minggu ke-9. Resikonya ya beban kuliah di belakang pasti lebih berat.
Courses untuk S3
Untuk di jurusan saya, Sarat untuk mendapat gelar PhD hanya mengambil 18 credits/ sks atau setara 6 mata kuliah. Biasanya ini di selesaikan pada tahun pertama. Tahun kedua fokus ujian tulis kualifikasi. Tahun ketiga dan ke empat, fokus penelitian dan publikasi, karena sarat publikasi jurnal ini terkenal berat, harus ter indeks SCI. Sebagai gambaran jika paper kita terindex SCI maka otomatis akan terindex Sopus, namun jika paper kita terindex Scopus, belum tentu terindex SCI. Padahal kita tahu di Indo, untuk terindex scopus sja, sudah ngoyo. hehe
Matematika
Saya baru paham pentingnya basic matematika untuk sebuah inovasi ketika saya disini. Dua dari tiga mata kuliah yang saya ambil sekarang full menggunakan matematika, padahal pengalaman saya sebelumnya dan bayangan saya adalah kuliah ini bakal banyak menggunakan software dan aplikasi, namun bayangan saya salah. Contoh pada kuliah computational fluid mechanics, kita akan selalu bertemu dengan persamaan Navier stoke, lagrangian, eurelian, diferensial parsial, integrasi dan segala turunannya serta konco-konconya. Kita akan diajari bagaimana software CFD itu dibuat, bekerja, menganalisa dan bagaimana mengembakan ke depan. Kuliah satu lagi advance combustion, bayangan saya mengenai dalaman mesin dan pembakarannya, namun isi kuliahnya 11 12 dengan kuliah CFD., full matematika.
Hampir semua mahasiswa mengeluh bahwa basic matematika kita yang dari Indo kurang. Bagaimana dengan mahasiswa Taiwan, entah kenapa walaupun muka mereka kelihatannya kurang meyakinkan di kelas. Namun ketika mereka ditanya profesor, diminta menjelaskan dan tugas-tugas yang berhubungan dengan matematika. Mereka dapat menjawab dengan baik. Sepengamatan saya dan beberapa teman Indo, mereka memiliki basic ilmu matematika yang kuat, mungkin S1 nya kuliah-pulang-maen-ikut club saja ya, dan tidak ada skripsi jadinya mereka kuat matematika. hehe. Mungkin juga karena yang lain, entah itu apa, saya belum mengetahui.
Hampir semua mahasiswa mengeluh bahwa basic matematika kita yang dari Indo kurang. Bagaimana dengan mahasiswa Taiwan, entah kenapa walaupun muka mereka kelihatannya kurang meyakinkan di kelas. Namun ketika mereka ditanya profesor, diminta menjelaskan dan tugas-tugas yang berhubungan dengan matematika. Mereka dapat menjawab dengan baik. Sepengamatan saya dan beberapa teman Indo, mereka memiliki basic ilmu matematika yang kuat, mungkin S1 nya kuliah-pulang-maen-ikut club saja ya, dan tidak ada skripsi jadinya mereka kuat matematika. hehe. Mungkin juga karena yang lain, entah itu apa, saya belum mengetahui.
Pakaian
Mungkin karena kiblat mereka adalah Amerika atau mereka lebih
mementingkan hasil bukan penampilan. Celana kolor pendek, kaos singlet memakai
sandal jepit akan kita temui pada mahasiswa cowok yang kuliah dipagi hari
bahkan siang hari. Cewek memakai celana atau rok di atas lutut dan memakai tank
top terpaksa biasa kita lihat. Di Taiwan tidak ada aturan berpakaian, silahkan
berpakaian yang membuat anda nyaman, asalkan progress perkerjaan anda selesai.
Bagaimana profesornya, profesornya memakai pakaian rapi ketika di kelas, namun
beberapa kali saya melihat professor memakai celana pendek berkaos dan memakai
sandal di kampus dan its ok.
Sepeda Pancal
Sepeda pancal menjadi alat transportasi utama bagi mahasiswa
yang tinggal di asrama kampus atau yang kos di sekitar kampus. Disini Sudah mejadi
kebiasaan kemana-mana memakai sepeda pancal. Di dalam kampus kita hanya akan
menjumpai mobil dan sepeda pancal, mobil yang pasti milik professor dan sepeda
pancal milih mahasiswa. Jika kita membawa sepeda motor kita harus memarkirkan di
pinggiran kampus dan jalan kaki di dalam kampus. Untuk transportasi jarak jauh
kita dapat menggunakan kereta, bus dan MRT (seperti kereta cepat bawah tanah
yang menghubungkan banyak tempat dalam satu kota, mirip yang sedang dibangun di
Jakarta sekarang). Dan berita baiknya, untuk semua transportasi umum, mahasiswa
mendapat diskon khusus.
Tainan, 14 Oktober 2018
Erik Sugianto, PhD Scholar di National
Cheng Kung University (NCKU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar