Ternyata tidak hanya anak Fakultas Ekonomi (FE) yang membutuhkan ilmu management, anak Teknikpun juga membutuhkan. Tetapi jangan samakan management anak teknik yang ini dengan anak FE, ini lebih pribadi dan dibutuhkan oleh semua insan yang merasa belum puas memanage waktunya, istilah ini biasa disebut management waktu.
Pertama kali Saya mengenal istilah management waktu ketika mengikuti pelatihan Kepemimpinan dan Menegement Mahasiswa Pra Tingkay Dasar (KMM Pra TD), pelatihan bersama se Falukultas ketika masih menjadi mahasiswa baru dulu. Hal yang paling saya ingat mengenai materi itu adalah bagaimana menentukan prioritas apabila kita dihadapkan dengan berbagai pilihan, seperti penting dan mendesak, mendesak dan tidak penting, penting dan tidak mendesak dan tidak penting dan tidak mendesak.
Saya yakin pembaca pasti sudah paham dan tahu tentang materi tersebut., karena hampir semua mahasiswa ITS pernah mengikuti LKMM Pra TD dan mendapatkan materi tersebut. Tetapi pertanyaanya, apakah materi tersebut benar-benar sudah kita aplikasikan pada kehidupan, yang tahu jawabannya hanya kita sendiri.
Pada tulisan ini, saya tidak akan membahas jauh tentang materi tersebut, saya tulis sebagai pembuka mengingatkan pembaca bahwa kita sudah punya ilmunya, tinggal diamalkan saja. Saya akan share dengan pembaca bagaimana cara memanage waktu versi penulis dengan beberapa referensi.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah merencanakan, perencanaan atau planning syarat wajib jika ingin tujuan berhasil. Waktu tidak akan pernah kembali , kita perlu merencanakan untuk apa waktu akan kita gunakan. Semua pilihan ada pada diri kita, waktu bisa mengantar kita pada cita-cita atau bahkan juga mengantar kita pada kesengsaraan, tergantung bagaimanacara kita menggunakan waktu tersebut.
Apakah kita rela waktu ini berjalan sia sia, tentunya tidak kan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan sebelum action. Pernah saya mengikuti sebuah pelatihan presentasi, perbandingan waktu untuk persiapan (perencanaan) dengan waktu untuk action presentasi adalah 1:4. Jadi apabila kita akan presentasi dengan alokasi waktu dua jam, dan kita ingin berhasil, maka kita harus melakukan persiapan minimal selama 8 jam, Tentunya disertai doa.
Satu lagi, ada sebuah kata mutiara “Gagal merencanakan samadengan merencanaakan gagal”. Saya sangat setuju dengan ungkapan tersebut. Tanpa perencanaan tidak akan ada tindakan dan tidak akan ada hasil.
Perencanaan juga tidak bisa lepas dari tujuan, dengan tujuan muncul langkah-langkah untuk mencapai tujuan , langkah-langkah inilah yang disebut perencanaan untuk mencapai tujuan. Dan biasanya, itu masih dalam skala umum maka perlu kita detailkan ke dalam rencana yang spesifik dan berjangka pendek.
Lalu seperti apa perencanaan itu, sebelum buat perencanaan tentukan tujuan terlebih dahulu. Tulis tujuan atau target anda pada kertas atau buku. Letakkan pada tempat yang sering anda lihat supaya selalu mengingatkan anda pada tujuan tersebut. Apakah pembaca tahu Sang pembuat jejak, mahasiswa seperti kita yang meraih mimpi-mimpinya setelah menulis semua keinginannya pada sebuah kertas dan ditempel di dinding kamar tidur. Tidak masuk akal memang, tapi itulah yang terjadi.
Setelah tujuan ada, kita buat perencanaan. Kita buat langlah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut, detailkan langkah-langkah tersebut sampai sedetail mungkin. Sampai hal terkecil apa yang harus kita lakukan sekarang juga untuk mencapai tujuan tersebut, dan jangan lupa untuk menulisnya. Biasanya ditulis dengan diagram pohon atau tulislah sembarang , dengan catatan bahwa Kita mengatahui maksud yang kita tulis tersebut.
Coba lah menulis apa yang akan saya lakukan satu tahun mendatang, satu bulan mendatang, satu minggu mendatang dan bahkan satu hari mendatang atau besok. Ketika malam sebelum tidur, biasanya saya menulis apa yang akan saya lakukan besok dan beberapa persiapan kecil seperti menyiapkan buku kuliah, saya tidak malu dibilang seperti anak SD karena dengan seperti ini saya merasa lebih baik dan lebih PD, percaya atau tidak tapi itulah yang saya rasakan.
Setelah semua perencanaan kita buat, maka hal selanjutnya adalah action. Perencanaan tanpa action sama dengan kosong, tidak ada apa apanya. Tapi biasanya kalau kita mau tegas pada diri sendiri masalah ini bisa kita hadapai, kita bisa mengalahkan hawa nafsu dengan target dan perencanan yang jelas. Menyibukan diri dengan hal-hal positif akan menghindar kita dari maksiat.
Planning dan action sudah kita lakukan, praying adalah langkah terakhir yang bisa kita lakukan. Setelah semua perencanaan sudah kita realisasikan. Kita tinggal berdoa kepada ALLAH SWT, kita niatkan semua yang kita lakukan hanya untuk mencari RidhoNya. Dan insAllah kita tidak akan pernah menyesal apapun hasilnnya.
QS103. Al 'Ashr (Waktu)
1. Demi waktu
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal kebajikan, serta saling menasihati supaya menjalankan kebenaran, dan saling menasihati supaya tabah menghadapi kesukaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar