Bagaimana Ketum JMMI dipilih?
Muncul dibenak kita semua, bagaimana sih Ketua Umum (Ketum) JMMI dipilih, kok tiba-tiba ada calon, kemudian Majelis Akbar (time untuk LPJ kepengurusan, penentuan Ketum dan pengurus hariannya serta pengesahan garis-garis besar haluan kerja (GBHK)), kemudian terpilih nama Ketum dan pengurus hariannya. Step by step pemilihan JMMI insyaAllah sebagai berikut,
Sekitar 5 bulan menjelang Mejalis Akbar ke 22 tahun ini dibentuk suatu tim penyusun garis-garis besar haluan kerja (GBHK) untuk satu tahun mendatang, tim ini disebut Ahlul Halli wal 'Aqdi (AHWA). Tim ini terdiri dari 10 putra dan 9 putri, berasal dari pengurus JMMI maupun pengurus Lembaga Dakwah Jurusan (LDJ) yang sebelumnya pernah menjadi pengurus JMMI.
Pemilihan nama-namapun tidak langsung comot, ada persyaratan untuk menjadi ahwa, misal harus mengikuti kegiatan kaderisasi di JMMI, minimal sudah lulus tahap 2. Dari AHWA, selain mereka melakukan analisa AKO RPO (analisa kondisi organisasi dan rencana pengembangan organisasi) sampai terbentuk GBHK), mereka juga melakukan serangkaian acara kaderisasi lanjut dan melakukan beberapa ujian tingkat kaderisasi yang tersdandarisasi secara profesional.
Setelah ujian tingkat kaderisasi yang terakhir, dari AHWA inilah terpilih calon Ketum JMMI 2012/2013. Kriteria untuk calon ketum pun tidak gampang, setelah dilakukan musyawarah maka ditentukan nama-nama calon Ketum. Beberapa contoh syarat calon ketum adalah minimal hafal 1 juz al Quran, sholat tahajud minimal 3 kali seminggu , tilawah 1 juz per hari dan sebagainya.
Kemudin, dari nama-nama caketum ini dipilih melalui musyawarah untuk menentukan Ketua Umum JMMI. Musyawarah dilakukan oleh tim formatur yang dibentuk ketika awal majelis akbar, anggota tim formatur inipun ada syaratnya yakni harus lulus tahap akhir kaderisasi dan memiliki kapasitas ilmu keagamaan dan wawasan umum yang mumpuni.
Tim formaturpun memutuskan berdasarkan banyak pertimbangan, seperti track record selama di kampus, rekomendasi pengurus harian JMMI sebelumnya, rekomendasi suara dari setiap lembaga dakwah jurusan dan rekomemdasi civitas ITS melalui sms rekomendasi.
Dengan menggunakan hukum Islam dan mencontoh sirah sahabat Rasulullah, insyaAllah ketua umum JMMI ITS diputuskan ketika mejelis akbar JMMI. Wallhua’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar