Saya mengkategorikan, ada tiga tipe perguruan tinggi (PT) dari sisi mendapatkan ‘’bola’’ atau mahasiswa. Kita tahu semua, bagi PT jumlah mahasiswa berbanding lurus dengan pemasukan sebuah kampus.
Pertama kampus
menunggu bola, kampus ini sudah mapan dan mempunyai nama, umumnya kampus negeri
seperti ITS dan UA jika di Surabaya. Mereka tidak perlu promosipun banyak yang
antri untuk masuk. Kedua kampus penjemput bola, kampus ini umumnya kampus
swasta, walaupun tidak semua kampus swasta di tipe ini. Mereka melakukan
promosi besar-besaran untuk mendapatkan mahasiswa, entak itu pameran, expo,
kunjungan SMA/K ataupun iklan di media elektronik atau media sosial.
Ketiga, kampus
pembuat bola, ini yang akan saya uraikan dalam tulisan ini. Saya memikirkan ini
supaya mahasiswa yang kurang mampu dapat kuliah gratis, saya pernah memiliki
mahasiswa yang putus kuliah karena tidak ada biaya dan ketika pulang kampung
atau entah kemana, kuliah identik dengan biaya mahal. Ya memang betul, namun
tidak sepenuhnya benar. Walaupun ada beasiswa, namun kuotanya terbatas dan
beasiswa parsial (tidak mengcover semuanya biaya kuliah dan biaya hidup).
Konsep
dasarnya adalah pertama, perusahaan butuh dana csr yg wajib d salurkan, terutama
untuk daerah sekitarnya atau yang terkena dampaknya, dan mungkin perusahaan itu
membutuhkan karyawan sesuai keinginnan atau kebutuhanya. Kedua, anak-anak yg kurang
mampu dan atau pinter membutuhkan dana untuk kuliah dan membutuhkan lapangam
kerja setelah lulus. Ketika, kita, terutama kampus PTS membutuhkan mahasiswa.
Idenya seperti
ini,
Kita
tawarkan kerjasama ke perusahaan yangg ada hubuangannya dengan bidang kita, kita
menawarkan diri untuk mengelola dana csr meraka dan akan kita gunakan untuk
membiayai perkuliahan di jurusan/ departemen/ program studi kita.
Sistemnya bisa
hutang atau dipinjami, artinya setelah lulus mereka, mahasiswa, mengembalikan. Entah
dengan cara dicicil atau kerja di perusaahan tersebuy setelah lulus, atau umunya
malah dana csr tidak perlu mengembalikan
Selain itu,
dana csr adalah dana tahunan, kadang-kadang perusahaan malas atau kurang paham
bagaimana menyalurkan yang sesuai kebutuhan daerah terdampak, namun jika dana diberikan bulanan, tawarkan
kasihkan ke kita, kita yang mengelola dana csr tersebut.
Jika
perlu, libatkan perusahaan tersebut dalam menyusun kurikulum. Lebih bagus
jika expert dari perusahaan tersebut disana mengajar di jurusan kita kita. Ini sesuai
dengan saran BAN PT atau Dikti, adanya masukan stakeholder dan kita wajib ada
kuliah tamu yang mendatanglan dari luar/industri.
Coba cari
perusahaan di dalam negeri. Lebih mudah jika perusahaan yang sudah mempunyai
MoU dengan kampus kita atau perusahaan yang lokasi dekat dengan kampus kita
atau perusahaan yang bidangnya sama dengan bidang jurusan kita.
Kalau misal sampai tidak ada semua di dalam negeri, coba ke perusahaan di Luar Negeri perusahaan Luar yang ada di Indonesia. Taiwan, Korea Selatan, Jepang merupakan negara yang prospek karena kebutuhan akan tenaga kerja tinggi, namun jumlah penduduk mereka yang minim.
Dana csr
dari LN kursnya gede kalau dibawa ke Indo, untuk bayari kuliah di kampus kita
akan terasa ringan bagi mereka. Mereka mungkin akan senang jika diajak
kerjasama seperti ini. Spesial taiwan, selain nyambung hubungan, karena kondisi
politik Taiwan membutuhkan kerjasama dengan negara lain. Intinya kemungkinan
terbuka. yg penting dicoba dulu.
Kalau
perusajaan tidak bisa ngasih buat 20 orang, 10 orang saja tidak apa. Tergantung
kesanggupan perushaan berapa untuk sanggup memberi kerjasama.
Kampus harus
menyiapkan kurikulum dan menjelaskan secara gamblang bagaimana mahasiswa diajar,
untuk meyakinkan perusahaan.
Kampus
menyiapkan kebutuhan anggaran selama pendidikan dan dijelaskan untuk apa saja.
Kemudian dipaparlan di perusahaan. Intinya
jelas dan terbuka di awal. Target siswa, berapa biayanya, prediksi hasilnya nanti seperti apa.
Tidak harus
perusahaan besar, bika juga di cob ke dinas terkait seperti dinas pendidikan, dinas tenaga kerja, dinas
perindustrian, BUMN, BUMD dan lainnya.
Yang penting
dicoba dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar