foto dari http://bodingodog.blogspot.com/2012/01/kisah-thallah-bin-ubaidiillah.html#.UBhzPdniLVQ
Behind the science
Ya, diantara 10 sahabat yang dijamin masuk surga, ketika awal
saya bingung mau pilih yang mana. Saat
memilih khulafaur rashidin, hmhm… udah biasa, walaupun saya sebenarnya
juga tidak terlalu paham benar tentang sirah keempat sahabat agung ini. Nah,
saya pingin mencari hal baru saja. Mungkin karena diminta murabbi presentasi,
akhirnya saya (mungkin yang lain juga,
hehe), ‘’terpaksa’’ membaca buku atau sekedar browsing di internet mengenai
sirah sahabat ini. Simple, kenapa saya memilih Thallah bin Ubadillah, karena
namanya mirip dengan adik saya, namanya abdillah alfianto. Walaupun nama
bulakangnya saja (nama bapak, tidak masalah).
Selama ini, saya mungkin dakwah dan koar-koar menganai
kebaikan di kampus, namun saya belum berhasil mendakwahi adik saya ini. Saya
berdoa, Allah swt memberikan hidayat kepada
saya, adik saya ini, keluarga dan kita semua. Ya siapa tahu, berkat namanya sama dengan
Thallah, Allah swt menjadikan adik saya mirip dengan Thallah. Amin..
‘’Mayat Shahid Berjalan’’
atau ‘’Orang syahid yang hidup’’
Syahid yang hidup, itulah gelar Thallah bin Ubaidillah. Atas
kehendak Allah swt, ialah sebenarnya tokoh utama pemilik keberkahan perang
Uhud. Bahkan setelah perang Uhud selesai, sahabat Abu Bakar mengatakan ‘’ Hari itu milik Thalah
seluruhnya’’. Kok bisa?
Iya, ketika perang Uhud kita semuanya tahu bahwa kaum muslim
mengalami kekalahan, dan Bahkan Rasulullah saw diisukan meninggal. Sobat, anda
tahu siapa sahabat yang melindungi Rasulullah saw dalam suasana tidak karuan dan mencekam
ketika itu. Ya, Dialah Thallah bin Ubaidillah, bagaimana ceritanya?
Saat kondisi tidak terkontrol lagi, Rasul dengan lima
shahabat berlari mendaki gunung, kaum musrikin mengikuti karena hendak
membunuhnya. Kemudian Rasulullah bersabda,
‘’Barang siapa yang dapat memalingkan mereka dari kita, ia akan menjadi temanku
di surga?’’. Thallah pun berkata
‘’Aku, wahai Rasulullah’’. Tetapi rasulullah menjawab, ‘’Tidak, tetaplah ditempatku’’
Kemudian shahabat anshar menawarkan diri, bergiliran mereka
menghalau kaum musryikin dan semuanya syahid. Sebenarnya thallah selalu
menawarkan diri setika satu persatu sahabat syahid, namun Rasulullah selalu
tidak mengizinkan. Akhirnya, setelah semua syahid, Rasulullah berkata kepada
Thallah, ‘’Sekarang kamu’’.
Ketika itu, kondisi Rasulullah sangat lemah, gigi Rasulullah patah, dahi dan kedua bibir
beliau terluka, darah mengalir pada wajah dan tubuh belaiau. Thallahpun
menyerang kaum musyrikin, ia melakukan hal itu untuk menghalangi mereka membunuh Rasulullah. Sampai shahabat yang
lain datang.
Kemudian ketika shahabat yang lain datang, ketika itu Abu
bakar menghampiri Rasulullah, Rasul berkata ‘’Tinggalkan aku dan temui sahabat
kalian (Thallah)’’, mereka menemukan Thallah dalam kondisi mengenaskan, darah
keluar dari sekitar 70 luka sayatan pedang, tusukan tombak, dan tancapan panah
yang ada di tubuhnya.
Bahkan, pergelangan tanganya pun terpotong dan masuk ke dalam lubang. Kemudian rasulullah Bersabda, ‘’Barangsiapa yang senang melihat seorang yang berjalan di bumi dan meninggal, maka lihatlah Thallah’’.
Inilah kenapa sebabnya saya memberi judul Mayat shahid berjalan, bayangkan kawan. Ketika puluhan tusukan tombak, sayatan pedang dan tancapan panah mengenai tubuhnya, ia masih dapat melindungi Rasulullah. Masih dapat melawan puluhan kaum musrikan yang hendak membunuh Rasulullah, seorang diri saja.
Bahkan, pergelangan tanganya pun terpotong dan masuk ke dalam lubang. Kemudian rasulullah Bersabda, ‘’Barangsiapa yang senang melihat seorang yang berjalan di bumi dan meninggal, maka lihatlah Thallah’’.
Inilah kenapa sebabnya saya memberi judul Mayat shahid berjalan, bayangkan kawan. Ketika puluhan tusukan tombak, sayatan pedang dan tancapan panah mengenai tubuhnya, ia masih dapat melindungi Rasulullah. Masih dapat melawan puluhan kaum musrikan yang hendak membunuh Rasulullah, seorang diri saja.
Gelar lainnya
Tidak hanya itu, Thallah juga memiliki gelar ‘’Thallah yang
baik’’ dan ‘’Thallah yang dermawan’’. Ingat kisah mengenai seorang yang
mendapat rizki kekayaan 700ribu dirham yang tidak bisa tenang ketika hendak
tidur dan ketika paginya semua diberikan kepada orang fakir anshar dan
muhajirin, atau kisah tentang shahabat yang ikhlas tidak mengambil untung sama
sekali demi saudaranya, ketika menjual tanah hasil dari belian Ustman bin
affan. ‘’Aku memiliki sebidang tanah dengan harga 300 ribu yang saya beli dari
Ustman bin affan, jika kau menginginkan ambillah, jika aku mau jual kepadamu 30
ribu, aku berikan kepadamu’’, ya. Itulah kata-kata Thallah bin Ubaydillah.
Siapa dia dan Bagaimana ia masuk islam?
Thallah bin Ubaidillah merupakan salah satu dari 8 orang
pertama yang masuk islam, dimana ketika itu, satu orang bernilai 1000 orang. Ia
mendapat hidayah melalui tangan Abu bakar As Shidiq, yang merupakan orang
keempat yang masuk islam dari tangan Abu Bakar. Bagaimana ceritanya?
Suatu saat, Thallah memimpin kabilah dagang dari Makkah ke
Syam, suatu ketika ia dan kabilahnyasinggah sebentar di Bushra. Ketia ia berada
di pasar, datanglah seorang pastur sambil yang mencari cari orang Makkah,
‘’Adakah orang Makkah, adakah orang Makkah?’’. Mendengarnya, Thallah langsung
menuju ke pastur tersebut. ‘’Iya, saya orang Makkah’’.
Pastur itu bertanya, ‘’Apakah diantara kalian orang yang
bernama Ahmad?,’’ .
Thallah menjawab, ‘’Siapa Ahmad?’’. Pastur menjelaskan bahwa ia adalah anak Abdullah dan cucu Abdul Munthalib. Ia adalah seorang nabi, seharusnya ia sekarang tampak disana. Pastur itu melanjutkan, segeralah temui ia dan jadilah orang pertama, ‘’ jangan sampai engkau didahukui orang lain’’.
Thallah menjawab, ‘’Siapa Ahmad?’’. Pastur menjelaskan bahwa ia adalah anak Abdullah dan cucu Abdul Munthalib. Ia adalah seorang nabi, seharusnya ia sekarang tampak disana. Pastur itu melanjutkan, segeralah temui ia dan jadilah orang pertama, ‘’ jangan sampai engkau didahukui orang lain’’.
Tanpa banyak komentar, seolah mendapat hidayah ia langsung
menuju untanya, meninggalkan kabilahnya dan langsung menuju ke Makkah.
Setibanya di Makkah, ia menanyakan selama ia pergi berdagang, apa yang terjadi.
Saudaranya menjelaskan ada seorang yang mengaku Nabi dan Abu bakar menjadi pengikutnya.
Secepat kilat ia menemui Abu Bakar, setelah kekemu Abu Bakar
ia diantar ke nabi Muhammad dan bershadat di depan Nabi Muhammad. Subhanallah
Taruhannya?
Bahkan, dengan tega Ibunya pun menyiksanya. Diarak
berkeliling Kabbah dan Makkah, tanganya
diikat dileher, dipukuli dari belakang dan dicaci maki
Lalu, bagaimana dengan Kita? Semoga Allah swt selalu
memeberikan kita Hidayat, dan selalu meruskan niat kepada kita, hanya untuk
mencari ridhoNya, amin..
Disampekan ketika mentoring 30 Juli 2012, special di tulis
untuk saudara 1 liqo bersama Dr. Ust Yoyok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar