Kemarin, saya dan beberapa teman
sempat berdiskusi dengan generasi assabiqul awwalun dakwah kampus ITS ini. Ya,
walaupun dakwah kampus ini mengalami perkembangan yang sangat pesat saat ini,
tapi ini adalah buah dari perjuangan dakwah generasi jauh sebelum sekarang.
Intinya, jangan terlela, tempatkan sesuatu pada tempatnya, main set bersama,
libatkan mereka atau transfer dengan baik.
Pada tulisan ini, Cuma poin satau
yang coba saya uraian. Jika kita ingin menyelamatkan dakwah kampus mendatang,
dakwah kampus 10, 20 sampai 30 tahun mendatang. Karena, jika kita ingin melihat
suatu kaum 30 mendatang lihatlah pemudanya saat ini (filsofof). Memang, semua
sudah kehendak Allah swt, namun kita mempunyai kewajiban berikhtiyar, termasuk
untuk dakwah kampus ini. Berikhtiyar.
Jargon ITS sekaligus Doa, salah satu solusi mencapainya insyaAllah dengan mentoring.
Jangan terlena, ya, karena kita tidak perlu susah-susah memeras
keringat mencari, mengambil mente untuk di mentoringi, karena kita tidak perlu
bersembunyi hanya sekedar menjalankan pertemuan mingguan, karena kita tidak
perlu kesulitan dana untuk mengadakan acara pembinaan ataupun tidak perlu
perang urat saraf dengan birokrasi untuk melegalkan mentoring, atau bahkan kita juga tidak perlu mepertaruhkan
kuliah kita ketika terbayang-bayang DO di depan mata, ketika ketahuan melakukan
pertemuan yang lebih dari 3 orang. Tidak perlu semua itu.
Namun, memang benar hadist
tentang nikmat yang melenakan, ya nikmat itulah yang sedang kita rasakan, namun
saya yakin para ADK, terutama mentor, tidak akan jadi seperti monyet yang jatuh
dari pohon karena angin sepoi-sepoi. Yang ingin kami teriakkan dengan kencang
supaya bisa masuk kedalam ubun-ubun dan hati kita yang terdalam, MENTORING
WAJIB ITU BUKAN RUTINITAS REK.
Saya tantang anda para mentor,
terutama mentor mentoring wajib, bangkitlah sekarang, Kami tantang anda semua,
jika anda memang mentor sungguhan. Cukup dengan tiga tantangan, dan kami rasa
ini cemen buat mahasiswa ITS, mahasiswa mahasiswi pejuang.
Pertama, Saya tantang anda,
ditengah kesibukan anda kuliah, praktikum, ngelap dan sebangsanya. Ditengah
aktivitas anda di organisasi, ditengan anda mengumpulkan pundi-pundi rupiah,
saya tantang anda !!!
Jangan bilang diri anda ikhwan
jika anda tidak punya binaan,
jangan bilang anda akhwat jika
anda tidak punya binaan,
jangan bilang anda mahasiswa
prestasi jika anda tidak punya binaan,
jangan bilang anda aktivis jika
anda tidak punya binaan
dan jangan bilang ANDA MAHASISWA SEJATI
jika anda tidak punya binaan.
Kedua
Saya menantang anda, para mentor,
jika anda memang bener mentor sejati. Jika anda tidak berhenti hanya di
metoring wajib, artinya, mentoring yang anda pegang bisa tetap berjalan setelah
mentoring wajib, minimallah gak banyak-banyak, satu semester ja setelah
mentoring wajib, bisa mentoring lanjutan dengan anda. Hmhm, jika anda dapat
melakukan itu. Andalah orang pertama yang membuktikan bahwa, mentoring wajib
memang bukan rutinitas, andalah !.
Ketiga,
Barang siapa para mentor, selama
mengisi mentoring masih ikut mentoring lanjutan (anda menjadi mente), baru anda
bisa disebut mentor unggulan dan teladan. Karena ketika anda mengajak mentoring
adik-adik, dan anda juga masih ikut mentoring dengan senior atau dosen anda, yah
andalah bener-bener teladan, karena omongan anda dan tindakan sesuai.
Ingat kawan, jangan sampai ini
menjadi alasan kita tidak ikut terlibat. Kita tak harus kaya untuk shadaqoh,
tak harus nunggu bener-bener pintar untuk mengajar dan tak harus nunggu banyak
ilmu untuk berbagi.
Bagi seorang mahasiswa sejati,
yang bener-bener sejati tantangan ini mudah, karena Allah swt akan memudahkan
jalan semua niat baik, insyaAllah. Luruskan niat dan jangan jadi mahasiswa pada
umumnya, jadilah pembeda, walaupun dengan satu warna.
‘’Siapa yang berniat untuk
berbuat kebaikan tetapi tidak jadi mengerjakannya, maka akan dituliskan
untuknya 1 kebaikan (pahala) yang sempurna, jika dia benar-benar
mengerjakannya, maka Allah akan menuliskan untuknya 10 hingga 700 kebaikan, bahkan
boleh lebih banyak lagi. Sesiapa yang berniat untuk berbuat kejahatan tetapi
tidak jadi mengerjakannya, maka akan dituliskan untuknya 1 kebaikan yang
sempurna, jika dia benar-benar mengerjakannya, maka Allah akan menuliskan 1
keburukan (dosa) untuknya.” (HR Bukhari & Muslim)
Kawan.. untuk pertama, niatkan
dulu saja , tidak akan rugi, yakinlah.
NB: Sengaja saya tulis jauh hari sebelum mentoring wajib dimulai,
supaya kita bisa memohon ampun untuk semua dosa kita, memohon hidayat kepada
Allah swt supaya Allah swt memberikan hidayat kepada kita dan supaya kita
benar-benar siap menjadi pemuda muslim yang bener-bener muslim. Amin..
Semoga Allah swt meluruskan niat kita,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar