-
Jika kita seorang muslim, mau mengecek sebarapa muslimkan kemusliman kita. Ada sebuah cara sederhana untuk bisa mengecek kemusliman kita. Menurut Profesor Abdullah Shahab, salah satu dosen favorit saya walaupun saya gak pernah diajar beliau karena beda jurusan (Beliau teknik mesin, saya Teknik perkapalan), dan juga seorang ustad yang gaya penyampainnya logis, runtut dan humanis. Dan pastinya menarik.
Seorang muslim yang sebenarnya adalah, senang melihat saudara seimannya bahagia. Seorang muslim akan selalu mengajak saudara ke surga bersamanya, ia tidak ingin ke surga sendiri. Ia senang melihat saudara muslimya punya rumah bagus, punya mobil bagus, dan ia senang saudara muslimnya banyak uang. Karena dengan uang itu ia bisa berinfaq dan kesempatan bershodaqoh terbuka lebar.
-
Islam adalah agama yang menghapus dan sangat membenci rasis. Kedudukan semua manusia dalam islam adalah sama, yang membedakan hanya ketaqwaan dan keimanannya saja. Bahkan khusus untuk memberi bukti penghapusan rasis itu, Rasullulah mengangkat seorang muadzin (Muadzin Rasullulah derajatnya sangat tinggi) dari pemuda berkulit hitam yang keyakinannya tidak pupus oleh batu panas besar yang ditimpakan ke tubuhnya, ya, muadzin itu bernama Bilal bin rabbah.
Amerika pun, yang terkenal dengan teriakan Ham, ham dan ham. Sampai detik ini, dalam penggunaan geraja memisahkan kursi untuk warga berkulit putih dan warga kulit hitam. Kulit hitam duduk di belakang dan kulit putih duduk di depan. Dan sudah menjadi rahasia umum, di Amerika rasis kulit sampai sekarang masih terjadi, walaupun presidennya berkulit hitam (Tidak hitam sepenuhnya karena blesteran ayah berkulit hitam dan ibu berkulit putih).
Demikian juga Australia, sekutu dekat Amerika yang juga peneriak ham, ham dan ham. Sampai detik ini, kisruh diskriminasi suku aborigin yang notabennya penghuni asli Australia masih sering terdengar. Buktinya, beberapa saat lalu yahoo.com meluncurkan video penolakan, pengusiran dan demo yang memperlihatkan kebencian orang aborigin ke perdana menteri saat ini, julia Gillard. Bahkan, dalam video tersebut, si perdana menteri sampai harus diamankan dan meningalkan tempat sebelum acara selesai karena keselamatannya terancam.
-
Hampir semua orang jawabannya sama ketika ditanya, apa cita-cita anda? Jawabnya, sukses dunia akhirat. Ya, tidak masalah. Dan ternyata hal itu dapat terwujud, insyaAllah. Kita cukup merubah paradigma dan mainset kita saja, jika dulu kita hanya belajar untuk mendapat ilmu dan dapat kerja, mulai sekarang sebelum belajar berdoa dan niatkan untuk mencari ridho Allah, insyaAllah ilmu dapat, kerja dapat dan akhirat dapat, amin..
Demikian ketika kerja, ketika dulu hanya untuk dapat uang dan makan, mulai sekarang cukup tambah niat mardhotillah, menafkahi anak istri, untuk bershodaqoh, untuk membiaya anak sekolah atau untuk mengahajikan orang tua atau yang lain, yang penting niat pertama adalah mencari ridho Allah SWT. Kemudian pertahankan niat tersebut sampai selesai. Uang dapat, makan dapat dan insyaAllah surga juga dapat, amin.
Hal kecil-kecil juga berlaku, kita olah raga, makan, minum, berjalan, mandi, silaturahmi, jalan-jalan serta lain-lainnya , bahkan sampai terlalu baiknya Allah swt kepada kita, ketika berdua dengan istripun dapat bernilai pahala. Biarkan niat utama hanya karena Allah, yang lainnya adalah bonusnya. Dunia dapat, akhirat dapat. insyaAllah.
Terinspirasi setelah diskudi dengan Prof A. Shahab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar