Saya yakin, semua yang kita tanam akan kita tuai. Entah itu di dunia atau di akhirat kelak, saat ini ataupun lima, enam bahkan 20 tahun lagi. Tapi saya selalu yakin, bahwa kebaikan sekecil apapun akan kembali kagi ke saya, dan keburukan atau maksiat apapun juga akan kembali lagi ke saya.
Termasuk dalam lingkup yang lebih luas , dalam keluarga ataupun dalam lingkup pergerakan dalam mengajak kebaikan dan melarang kemungkaran, atau yang biasa kita sebut dakwah, yang ini jika kita paham adalah tugas utama dan pokok kita sebagai manusia di bumi ini.
Kita sering menjadi panitia acara kajian yang mendatangkan ustad terkenal dan mempunyai ilmu mumpuni, namun sayang kita tidak mendapatkan ilmunya, bahkan jamaah diawal waktupun kadang-kadang kita tinggalkan gara-gara acara ini, karena disibukan dengan mengurus acara tersebut. Tidak masalah, memang jika ikhlas, setiap amal perbuatan baik setelah mendengarkan acara itu, maka kita akan mendapatkan sama tanpa mengurangi pahala yang mengamalkan. Namun, apakah saya rela medholimi diri sendiri.
Memang benar, tapi, kita membiarkan hampa diri kita. Cerita ustad Abdullah azam yang menceritakan seorang pemuda yang kerja diperusahaan minyak dan separo penghasilannya disumbangkan ke perjuangan palestina, tidak cukup dengan itu, kata ustad Abdullah azzam. Engkau harus berperan dalam lingkungamu, apa yang bisa engkau perbuat untuk agama di lingkungamu dan untuk dirimu sendiri.
Memang ngomong tidak semudah pelaksanaan, tapi lebih baik dari pada diam saja. Diam entah karena apa, bisa karena takut, karena malu, karena menyembungikan sesuatu atau karena takut mengatakan hal yang tidak benar, tiada yang tahu kecuali hati kita dan Allah SWT.
Sekarang, bukan saatnya saya menuntut atau mengeluh, apa yang bisa saya berikan, apa yang bisa saya lakukan, apa yang bisa saya berbuat untuk ummat ini, untuk agama ini, untuk bangsa ini, untuk lingkungan ini, untuk keluarga ini dan apa yang bisa kita perbuat untuk diri ini supaya layak disebut sebagai umatnya.
Sudah, tidak usah saling menyalahkan. Diam sejenak, evalusi diri. Apakah saya sudah ikhlas lillahitala, apakah amal ibadah wajib dan sunnah sudah saya lakukan untuk mendekatkan diri kepadaNya, apa maksiat yang sudah kita lakukan sehingga menghalangi berkah terhadap aktivitas kita, dan bahkan mungkin gara-gara maksiat kita, orang lain terkena imbasnya, astagfirullah.. ampuni hamba yang penuh dosa ini ya Allah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar