Tulisan ini pernah dimuat di http://its.ac.id/berita.php?nomer=8404
Ada apa dengan nomor 1? Gara-gara nomor itu rasa malu hampir kehilangan rasanya, rasa kasih hampir tiada, sayang bisa jadi benci dan bahkan kawan bisa menjadi lawan. Sehebat itukah nomor 1?
Namun, gara-gara nomor 1 juga, perpecahan bisa menjadi persatuan, kebencian bisa menjadi kasih sayang dan juga lawan bisa menjadi kawan. Memang nomor tersebut ibarat magnet yang membuat semua orang tertarik kepadanya. Yang pasti, tertarik pasti ada sebabnya, yakni gaya tarik itu sendiri.
Seperti huruf, banyak orang setuju bahwa huruf memiliki arti bahkan doa. Itulah sebabnya tak salah jika sering muncul ungkapan ''Nama adalah Doa''. Lalu bagaimana dengan nomor?
Memang bagi sebagian orang, nomor tidak bermakna apapun. Namun, dalam dunia Feng Shui, salah satu aliran spiritual di China, nomor 1 memiliki makna yang khusus dan memiliki pengaruh dalam kehidupan kita.
Menurut aliran tersebut, nomor 1 disebut bintang uang atau nomor yang selalu menguntungkan. 1 juga berarti nomor air yang bisa diartikan sebagai uang.
Dalam masyarakat jawapun, nomor 1 memiliki makna yang dalam. Anak pertama pada masyarakat jawa disebut anak sulung dan orang jawa sangat menaruh harapan besar pada anak sulung ini. Selain itu, nomer 1 dalam masyarakat jawa melambangkan sifat matahari, ego, bijaksana, pemimpin, pioner dan ide.
Lepas dari semua itu, nomor 1 ibarat magnet, seperti uraian sebelumnya. Semua orang berebut untuk mendapatkan nomor itu. Entah apa motivasinya, semua dari kita pasti ingin menjadi nomor 1. Tidak ada yang mau dinomorduakan, apalagi dinomortigakan.
Nomor 1 memang sakral.
Hakekatnya, setiap diri kita adalah nomor 1. Apakah itu nomor 1-nya diri sendiri, nomor 1-nya kelompok bakkan sampai nomor 1 dalam skala besar. Seperti nomor 1-nya komunitas masyarakat. Namun, yang penting dari semua itu, kenomorsatuan kita akan diminta pertangung jawaban.
Kalau katanya Ki Hajar Dewantara atau biasa dikenal KHD memberi pesan bahwa hakekat nomor 1 itu ada tiga yang kemudian beliau tulis dalam bahasa Jawa. Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso dan Tut Wuri Handayani. Intinya, si nomor 1 harus memiliki ketiga karekter ini jika ingin benar-benar menjadi teladan. Bukankah nomor 1 teladannya nomor-nomor selanjutnya?
Sekarang, kita coba terjemahkan arti nomor 1 menurut KHD itu. Pertama, Ing Ngarso Sun Tulodo. Ing ngarso artinya didepan, Sun berasal dari kata Ingsun yang artinya saya, Tulodo berarti tauladan. Jadi kalau kita pahami dari arti bahasanya, makna Ing Ngarso Sun Tulodo mengandung arti yang di depan harus mampu memberikan tauladan bagi orang-orang disekitarnya.
Kedua, Ing Madyo Mbangun Karso. Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mbangun berarti membangun atau membangkitkan dan Karso mengandung arti kemauan atau niat. Jadi kalau digabung, seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangun atau membangkitkan semangat dan memberikan motivasi.
Ketiga, Tut Wuri Handayani, Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga kalau digabung, Tut Wuri Handayani ialah seseorang yang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.
Jadi secara tersirat Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani berarti figur seseorang yang komplit. Disamping menjadi panutan, juga harus mampu jadi penggugah semangat dan memberikan dorongan moral dari belakang agar orang-orang disekitarnya dapat merasakan situasi yang baik dan bersahabat .
Semoga, apapun kita, ketika nomor 1 singgah pada kita. Agar warisan pendahulu kita tidak hanya menjadi simbol belaka.
Akhirnya, setiap nomor 1 yang kita pegang, suatu saat nanti pasti lepas juga. Dan setelah itu tinggal meminta LPJ-an (Laporan Pertanggung Jawaban,red), kan? Entah itu saat ini, nanti atau bahkan suatu saat nanti yang kita tidak tahu kapan.
Seperti barang titipan, yang punya akan mengambil kembali
Minimal, kata tanya ''untuk apa'' akan hinggap pada diri yang dititipi ini
Seperti huruf, banyak orang setuju bahwa huruf memiliki arti bahkan doa. Itulah sebabnya tak salah jika sering muncul ungkapan ''Nama adalah Doa''. Lalu bagaimana dengan nomor?
Memang bagi sebagian orang, nomor tidak bermakna apapun. Namun, dalam dunia Feng Shui, salah satu aliran spiritual di China, nomor 1 memiliki makna yang khusus dan memiliki pengaruh dalam kehidupan kita.
Menurut aliran tersebut, nomor 1 disebut bintang uang atau nomor yang selalu menguntungkan. 1 juga berarti nomor air yang bisa diartikan sebagai uang.
Dalam masyarakat jawapun, nomor 1 memiliki makna yang dalam. Anak pertama pada masyarakat jawa disebut anak sulung dan orang jawa sangat menaruh harapan besar pada anak sulung ini. Selain itu, nomer 1 dalam masyarakat jawa melambangkan sifat matahari, ego, bijaksana, pemimpin, pioner dan ide.
Lepas dari semua itu, nomor 1 ibarat magnet, seperti uraian sebelumnya. Semua orang berebut untuk mendapatkan nomor itu. Entah apa motivasinya, semua dari kita pasti ingin menjadi nomor 1. Tidak ada yang mau dinomorduakan, apalagi dinomortigakan.
Nomor 1 memang sakral.
Hakekatnya, setiap diri kita adalah nomor 1. Apakah itu nomor 1-nya diri sendiri, nomor 1-nya kelompok bakkan sampai nomor 1 dalam skala besar. Seperti nomor 1-nya komunitas masyarakat. Namun, yang penting dari semua itu, kenomorsatuan kita akan diminta pertangung jawaban.
Kalau katanya Ki Hajar Dewantara atau biasa dikenal KHD memberi pesan bahwa hakekat nomor 1 itu ada tiga yang kemudian beliau tulis dalam bahasa Jawa. Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso dan Tut Wuri Handayani. Intinya, si nomor 1 harus memiliki ketiga karekter ini jika ingin benar-benar menjadi teladan. Bukankah nomor 1 teladannya nomor-nomor selanjutnya?
Sekarang, kita coba terjemahkan arti nomor 1 menurut KHD itu. Pertama, Ing Ngarso Sun Tulodo. Ing ngarso artinya didepan, Sun berasal dari kata Ingsun yang artinya saya, Tulodo berarti tauladan. Jadi kalau kita pahami dari arti bahasanya, makna Ing Ngarso Sun Tulodo mengandung arti yang di depan harus mampu memberikan tauladan bagi orang-orang disekitarnya.
Kedua, Ing Madyo Mbangun Karso. Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mbangun berarti membangun atau membangkitkan dan Karso mengandung arti kemauan atau niat. Jadi kalau digabung, seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangun atau membangkitkan semangat dan memberikan motivasi.
Ketiga, Tut Wuri Handayani, Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga kalau digabung, Tut Wuri Handayani ialah seseorang yang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.
Jadi secara tersirat Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani berarti figur seseorang yang komplit. Disamping menjadi panutan, juga harus mampu jadi penggugah semangat dan memberikan dorongan moral dari belakang agar orang-orang disekitarnya dapat merasakan situasi yang baik dan bersahabat .
Semoga, apapun kita, ketika nomor 1 singgah pada kita. Agar warisan pendahulu kita tidak hanya menjadi simbol belaka.
Akhirnya, setiap nomor 1 yang kita pegang, suatu saat nanti pasti lepas juga. Dan setelah itu tinggal meminta LPJ-an (Laporan Pertanggung Jawaban,red), kan? Entah itu saat ini, nanti atau bahkan suatu saat nanti yang kita tidak tahu kapan.
Seperti barang titipan, yang punya akan mengambil kembali
Minimal, kata tanya ''untuk apa'' akan hinggap pada diri yang dititipi ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar