Selasa, 17 April 2012

Beruntung, Mau???


“Beruntung” , siapa sih yang ngak mau. Pasti semua orang ingin. Dan ternyata kawan, keberuntungan bisa diciptakan, itulah yang dapat saya simpulkan setelah mengikuti acara keislaman di kampus tercinta ini waktu lalu, walaupun yang datang tidak sebanyak penonton konser Ungu . Tapi luar biasa acaranya, dalam beberapa jam saja  Kita (saya dan peserta lain ) diajari cara menghafal nomer surat, nama dan arti tiap surat dan yang paling penting adalah mengerti dengan cepat dan mudah  kandungan atau pesan penting tiap surah dalam Al quran.

Sang ustad dalam acara tersebut membagi 114 surah dalam  Al Quran kedalam 12 kelompok, pembagiannya berdasarkan tema yang sesuai dan disampaikan dalam bentuk cerita. Saking enaknya cara menyampaikannya, sampai-sampai waktu dua jam seperti 20 menit atau kmalah kurang. Nah… Salah satu tema dalam kelompok tersebut mengenai sebab-sebab orang beruntung, dan inilah yang akan saya coba share dengan pembaca setia ultras kali ini.

Ada tujuh sebab yang membuat orang beruntung, dan ini juga yang memjadi pesan utama tujuh surah awal dalam Al quran.

Yang pertama dalam surat Al Fatihah (Pembukaan), inti dari surat ini ada pada ayat satu yaitu bacaan Basmallah.  Setiap memulai kegiatan, seyogyanya kita umat muslim harus membaca basmallah ini. Basmallah, tidak hanya berarti mengucapkan kata-kata, ada banyak makna dalam kalimat Basmallah kawan. Salah satunya, Ketika membaca Basmallah berarti kita meniatkan semua hal yang akan kita lakukan hanya untuk mencari Ridho Allah, IKHLAS melakukan semuanya untuk mencari RidhoNya.

Menurut ustad dalam acara tersebut, ikhlas itu ada tiga syarat yaitu melaksanakan perintah, sesuai syariat atau aturan dan yang ketiga mencari ridho Allah. Jadi poin penting yang pertama adalah ikhlas.

Kedua terdapat dalam pesan penting surat Al Baqarah (Sapi betina), dalam surat ini menceritakan perintah Allah kepada Kaum Bani Israil untuk menyembelih sapi betina, berawal dari sebuah kisah seorang pemuda yang mendapatkan warisan yang sangat banyak dari orang tuanya, kemudian pemuda tersebut dibunuh sepupunya karena ingin menguasai harta pemuda tersebut. 

Nah.. untuk mengungkap pelaku pembunuh pemuda tersebut, maka Allah dengan perantara nabi Musa memerintahkan menyembelih sapi betina tersebut. Kemudian lidah sapi yang disembelih tersebut dipukulkan ke mayat si korban, dan dengan izin Allah, mayat tersebut hidup kembali dan menceritakan siapa yang membunuh dirinya.

Jadi intinya adalah supaya beruntung kita harus mencintai Allah melebihi yang lainnya, kita tidak boleh menduakan Allah.

Yang ketiga terdapat pada  surah Ali Imran, dalam surah tersebut menceritakan tentang keluarga Ali imran, keluarga yang mendapat rahmat dari Allah. Keluarga yang dicintai Allah karena taat beribadah dan memiliki akhlah yang mulia. Dan inilah pesan penting ketiga supaya Kita beruntung, keluarga yang taat beribadah dan berakhlak mulia.

Keempat terdapat dalam surat An Nisa( Wanita), ada tiga criteria wanita Wanita sholihah yang diungkapkan Ustad dalam acara tersebut, yaitu taat kepada Allah, memelihara diri ketika suami pergi atau kalau belum bersuami menjaga dirinnya dari berbagai fitnah dan maksiat dan yang ketiga adalah menutub aurat. Dan wanita Shalihah inilah poin keempat yang membuat Kita beruntung.

Nomer limo terdapat pada surat Al maidah (Hidangan). Pemasukan dan pengeluaran, dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Demikian juga tentang rizki, kalau rizki atau lebih spesifik makanan, ibarat pemasukan maka energy dan semua aktivitas yang dihasilkan karena punya energy tersebut adalah outputnya. Kalau rizki saja sudah tidah halal, maka energy yang dihasilkan menjadi tidak barakah. Dan poinnya adalah orang beruntung Memilih makanan(rizki) yang halal baik dari memperoleh, jenis makanan dan pengolahannya dan memilih makanan yang bergizi.

Yang keenem supaya kita bruntung adalah berusaha, doa saja tanpa usaha sama dengan nol. Bekerjamencari rizki Allah wajib rek… dan ini poin yang ke enam yaitu bekerja yang terdapat dalm surat Al An am ( Binatang ternak).

Dan yang terakhir adalah amal sholeh. Meningkatkan amal sholeh untuk menuju tempat tertinggi, tujuan dari kita semua. Dan ini tertuang dalm surat Al A Raf ( Tempat tertinggi).

Itulah tujuh poin yang saya dapat dari acara tersebut kawan… Dan yang tidak termasuk dalam poin tersebut bukannya tidak penting, semuanya penting. Tetapi Kita mencoba mempermudah pemahaman dengan menggolongkan sesuai tema dan diambil beberapa poin dari tiap surah.

Semoga bermanfaat kawan, beruntung bukanlah segalanya. Yang penting kita sudah berusaha dan berdoa, atau bahasa kerennya ikhtiar dan Tawakal. Apapun hasilnya Kita serahkan kepada Allah, Allah lebih tahu apa yang baik untuk kita kawan…

My time is

Ternyata tidak hanya anak Fakultas Ekonomi (FE) yang membutuhkan ilmu management, anak Teknikpun juga membutuhkan. Tetapi jangan samakan management anak teknik yang ini dengan anak FE, ini lebih pribadi dan dibutuhkan oleh semua insan yang merasa belum puas memanage waktunya, istilah ini biasa disebut management waktu.

Pertama kali Saya mengenal istilah management waktu ketika mengikuti pelatihan Kepemimpinan dan Menegement Mahasiswa Pra Tingkay Dasar (KMM Pra TD), pelatihan bersama se Falukultas ketika masih menjadi mahasiswa baru dulu. Hal yang paling saya ingat mengenai materi itu adalah bagaimana menentukan prioritas apabila kita dihadapkan dengan berbagai pilihan, seperti penting dan mendesak, mendesak dan tidak penting, penting dan tidak mendesak dan tidak penting dan tidak mendesak.

Saya yakin pembaca pasti sudah paham dan tahu tentang materi tersebut., karena hampir semua mahasiswa ITS pernah mengikuti LKMM Pra TD dan mendapatkan materi tersebut. Tetapi pertanyaanya, apakah materi tersebut benar-benar sudah kita aplikasikan pada kehidupan, yang tahu jawabannya hanya kita sendiri.

Pada tulisan ini, saya tidak akan membahas jauh tentang materi tersebut, saya tulis sebagai pembuka mengingatkan pembaca bahwa kita sudah punya ilmunya, tinggal diamalkan saja. Saya akan share dengan pembaca bagaimana cara memanage waktu versi penulis dengan beberapa referensi.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah merencanakan, perencanaan atau planning syarat wajib jika ingin tujuan berhasil. Waktu tidak akan pernah kembali , kita perlu merencanakan untuk apa waktu akan kita gunakan. Semua pilihan ada pada diri kita, waktu bisa mengantar kita pada cita-cita atau bahkan juga mengantar kita pada kesengsaraan, tergantung bagaimanacara kita menggunakan waktu tersebut.

Apakah kita rela waktu ini berjalan sia sia, tentunya tidak kan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan sebelum action. Pernah saya mengikuti sebuah pelatihan presentasi, perbandingan waktu untuk persiapan (perencanaan) dengan waktu untuk action presentasi adalah 1:4. Jadi apabila kita akan presentasi dengan alokasi waktu dua jam, dan kita ingin berhasil, maka kita harus melakukan persiapan minimal selama 8 jam, Tentunya disertai doa.

Satu lagi, ada sebuah kata mutiara “Gagal merencanakan samadengan merencanaakan gagal”. Saya sangat setuju dengan ungkapan tersebut. Tanpa perencanaan tidak akan ada tindakan dan tidak akan ada hasil.

Perencanaan juga tidak bisa lepas dari tujuan, dengan tujuan muncul langkah-langkah untuk mencapai tujuan , langkah-langkah inilah yang disebut perencanaan untuk mencapai tujuan. Dan biasanya, itu masih dalam skala umum maka perlu kita detailkan ke dalam rencana yang spesifik dan berjangka pendek.

Lalu seperti apa perencanaan itu, sebelum buat perencanaan tentukan tujuan terlebih dahulu. Tulis tujuan atau target anda pada kertas atau buku. Letakkan pada tempat yang sering anda lihat supaya selalu mengingatkan anda pada tujuan tersebut. Apakah pembaca tahu Sang pembuat jejak, mahasiswa seperti kita yang meraih mimpi-mimpinya setelah menulis semua keinginannya pada sebuah kertas dan ditempel di dinding kamar tidur. Tidak masuk akal memang, tapi itulah yang terjadi.

Setelah tujuan ada, kita buat perencanaan. Kita buat langlah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut, detailkan langkah-langkah tersebut sampai sedetail mungkin. Sampai hal terkecil apa yang harus kita lakukan sekarang juga untuk mencapai tujuan tersebut, dan jangan lupa untuk menulisnya. Biasanya ditulis dengan diagram pohon atau tulislah sembarang , dengan catatan bahwa Kita mengatahui maksud yang kita tulis tersebut.

Coba lah menulis apa yang akan saya lakukan satu tahun mendatang, satu bulan mendatang, satu minggu mendatang dan bahkan satu hari mendatang atau besok. Ketika malam sebelum tidur, biasanya saya menulis apa yang akan saya lakukan besok dan beberapa persiapan kecil seperti menyiapkan buku kuliah, saya tidak malu dibilang seperti anak SD karena dengan seperti ini saya merasa lebih baik dan lebih PD, percaya atau tidak tapi itulah yang saya rasakan.

Setelah semua perencanaan kita buat, maka hal selanjutnya adalah action. Perencanaan tanpa action sama dengan kosong, tidak ada apa apanya. Tapi biasanya kalau kita mau tegas pada diri sendiri masalah ini bisa kita hadapai, kita bisa mengalahkan hawa nafsu dengan target dan perencanan yang jelas. Menyibukan diri dengan hal-hal positif akan menghindar kita dari maksiat.

Planning dan action sudah kita lakukan, praying adalah langkah terakhir yang bisa kita lakukan. Setelah semua perencanaan sudah kita realisasikan. Kita tinggal berdoa kepada ALLAH SWT, kita niatkan semua yang kita lakukan hanya untuk mencari RidhoNya. Dan insAllah kita tidak akan pernah menyesal apapun hasilnnya.

QS103. Al 'Ashr (Waktu)
1. Demi waktu
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal kebajikan, serta saling menasihati supaya menjalankan kebenaran, dan saling menasihati supaya tabah menghadapi kesukaran

Mentoring Sampai Mati

Ketika menulis judul tersebut, saya teringat dengan lirik lagu “sampai mati”, lagu yang dipopulerkan oleh band yang berasal dari kota Malang, Putih Band.  Dalam awal lirik lagu tersebut, Kita diminta memahami semua yang terjadi , termasuk diri sendiri dan orang lain. Kemudian membuat kisah kita dan menjaga kisah itu sampai mati.

Makna mentoring juga hampir sama dengan hal tersebut, pertama kita pahamkan diri kita sendiri tentang arti penting mentoring. Kenapa sih harus mentoring, bukannya mentoring sudah selesai di tahun pertama dulu, buat apa ada mentoring dan masih banyak lagi pertanyaan dalam benak hati Kita, dan lebih parahnya lagi kita hanya diam diri tanpa mau mencari jawaban dari pertanyaan tersebut. Itulah kesalahan kita, kita punya banyak pertanyaan tapi tidak mau mengungkapkan.

Ada ungkapan dari buku motivasi  yang selalu saya ingat ketika saya mempunyai sebuah pertanyaan, “Sebodoh-bodohnya orang adalah orang yang tidak mau bertanya ketika ia mempunyai pertanyaan”. Yah apakah Kita tetap akan menjadi orang bodoh seperti pada ungkapan tersebut, jawabanya ada pada diri kita sendiri. Berubah sekarang juga atau tidak sama sekali, tetap pada zaman jahiliyah dengam versi yang berbeda.

 Setelah Kita sendiri paham , barulah amal ma’ruf nahi munkar kita jalankan, mengajak kebaikan dan menolak kemungkaran. Sepertinya memang susah jika dibayangkan, tetapi insAllah mudah jika kita mau memulai. Mulai dari diri sendiri dengan menjadi teladan, Kita mulai dari hal kecil dan Kita lakukan dengan percaya diri. Kenapa saya bilang seperti itu, percaya atau tidak jika kita melakukan dengan percaya diri, maka secara tidak langsung orang di sekeliling Kita akan mencontoh Kita.

Lalu apa hubungannya dengan mentoring, ingat temen-temen mentoring tidak hanya duduk manis di masjid mendengarkan ceramah mentor, sambil ngantuk dan bolak balik menoleh ke jam dinding. Ketika kita saling mengingatkan untuk sholat, mengajak ke masjid dan bahkan berdikusi di kantin membahas hal hal yang bermanfaat seperti materi kuliah, mengkaji masalah terkini dan lainnya, itu semua bisa dikatakan mentoring sobat. Terapi tergantung niat dan tujuan Kita, Kita lakukan semua hanya untuk mencari RidhoNYA.

Mulai sekarang tidak ada kata untuk tidak mentoring, menjadi mentor dan mente(peserta mentoring,red) sama saja, semuanya sama belajar. Tidak ada istilah mentor lebih pandai dari mente, semua sama bro…

Pernah suatu saat saya mengajak teman satu angkatan saya untuk menjadi mentor, tahukah pembaca apa yang ia katakan. “Saya tidak bisa, ilmu saya kurang, saya takut konsekuansinya jika ngomong saja tetapi tidak diamalkan,” ungkapnya.

Ketika teman saya berbicara seperti itu, berarti ia sudah gagal untuk sukses. Ingat, sukses bukan hanya banyak uang, rumah mewah, mobil lima, istri tiga, eh salah… istri satu  saja, nanti di demo kaum hawa se-ITS dan sekitarnya. Seperti kumandang azan saja.

Sukses yang terbesar ketika Kita bisa mensukseskan orang lain. Ayo kita mulai dari sekarang, belajar sambil jalan no problem, kita mengajak dan kita juga mengamalkan. Kan pastinya ada rasa tanggung jawab tersendiri dalam lubuh hati kita yang terdalam setelah Kita berbicara untuk segera diamalkan, jadi denagn sendirinya kita akan terpaksa untuk mengerjakan yang kita ucapkan

Ilmu kurang, nanti takut kalau ditanya tidak bisa menjawab. Ketika saya menjadi mentor, saya sering ditanya mente saya dan kadang-kadang  tidak bisa menjawab. Saya tidak akan menjawab, apabila tidak ada sumber yang jelas dan dasar hukumnya. Jadi, saya katakan “Mohon maaf, saya belum mempunyai referensi untuk pertanyaan temen-temen, insAllah pertemuan mentoring minggu selanjutnya saya jawab,”. Kita tidak usah malu, jika Kita memang tidak tahu, lebih baik jujur dari pada menbuat dosa jariah.

Biasanya, untuk  mencari jawaban, saya survey ke perpustakaan Manarul Ilmi. Gudang emas yang jarang dimanfaatkan temen-teman muslim ITS ini menyimpan harta karun yang berlimpah, bisa juga Tanya ke mbah google atau tante yahoo. Dan biasanya, kalau saya malas mencari, ingat penulis juga manusia, wkwk.. saya tanyakan ke mentor  saya, langsung deh dapat jawabanya. Itulah salah satu alasan kenapa mentor harus mentoring , supaya ada tempat bertanya jika Kita kesulitan atau lagi malas. Kan iman manusia seperti kurva sinusoidal, adakalanya naik dan ada kalanya turun.

Pak Nuh saja sang mantan rektor ITS yang  sekarang menjadi orang  nomer satu di Departeman Pendidikan Nasional tetap mentoring ketika kuliah di Prancis, dan mendapat gelar Diploma D'Etudes Approfondies (DEA) ketika itu. Masa Pak Nuh saja mentoring, masa kita tidak. Katanya ingin sukses seperti Pak Nuh.

Pembaca pernah nonton film the messengers, ternyata mentoring sudah ada sejak jaman Rasullulah. Diawal perjuangan dulu,ketika sahabat Rasullulah hendak mentoring mereka harus sembunyi-sembunyi. Karena kalau ketahuan, nyawa taruhannya.

Kalau kita ingin menjadi umat Rasullulah, kita harus mencontoh kebiasan Rasullulah, salah satunya ya dengan mentoring itu.

Dalam kondisi saat sekarang, yang  notabenya berbanding 180 derajat dengan kondisi jaman Rasullulah dulu. Seharusnya Kita malu, pinginnya diakui umat Rasullulah dan ditolong ketika  nanti kiamat, tetapi malas meneladani Rasullulah.

Jadi sekali lagi, tidak ada istilah untuk tidak mentoring. Mentoring itu perlu bagi Kita yang mau sukses dunia akhirat, insAllah. Dan pastinya dilakukan secara istiqomah. Sampai kapanpun, sampai hayat tak dikandung badan dan mata terpejam selamanya.