Jumat, 08 Desember 2017

Masa Lalu

Mencoba googling dengan kata nama sendiri, eh menemukan artikel yang ditulis di media berita ITS Online beberapa tahun lalu.

BSI 1, Tingkatkan Kebersamaan Sesama Muslim FTK

Sumber: https://www.its.ac.id/news/2013/12/09/bsi-1-tingkatkan-kebersamaan-sesama-muslim-ftk/
Tahun ini, BSI 1 mengusung tema Melangkah Bersama Mengenal Lebih Jauh Tentang Islam. Tema tersebut diharapkan mampu menggerakan semangat seluruh peserta untuk belajar dan mengamalkan nilai-nilai islam. "Intinya kita utamakan kebersamaan di antara mereka (peserta, red)," ujar Johan Avianto, ketua panitia.
Menurutnya, kebersamaan adalah salah satu hal yang sangat penting dalam kegiatan dakwah. Dengan sering berkumpul, maka rasa persaudaraan di antara aktivis dakwah akan semakin kuat. Dengan demikian segala persoalan akan bisa diselesaikan dengan baik.

Sementara itu, untuk kegiatan ini sendiri diikuti oleh  20 mahasiswa FTK angkatan 2013. Meski tak banyak, diharapkan seluruh peserta mampu mengambil dan mengaplikasikan nilai-nilai positif dari materi yang disampaikan."Semoga mereka yang hadir ini dapat menjadi pioner dalam dakwah islam, khususnya di FTK," harap mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan tersebut.

Erik Sugianto ST MT, salah satu pemateri mengatakan, jumlah peserta yang sedikit bukanlah sebuah kendala bagi seseorang untuk berdakwah. Menurutnya, lebih baik sedikit tetapi dengan kualitas yang baik daripada banyak namun kualitasnya masih meragukan. "Sedikit itu lebih mudah mengaturnya," katanya dengan tersenyum.
Dosen Jurusan Transportasi Laut tersebut menambahkan, setiap mahasiswa muslim harusnya memiliki peran dalam perjuangan islam. Utamanya di dalam kampusnya sendiri. Misalnya dengan aktif di dalam jamaah-jamaah islam seperti Lembaga Dakwah Jurusan, Fakultas, maupun lingkup kampus. "Selain itu kita juga wajiib menuntut ilmu," terangnya.

Tak hanya itu, seorang aktivis dakwah juga harus bisa mengatur waktunya dengan baik. Menurutnya, menghargai waktu merupakan salah satu hal yang sangat penting. "Hidup cuma sekali, maka jadilah yang berarti," ujar pria lulusan Teknik Perkapalan ITS tersebut. 

Ia pun menyarankan agar setiap peserta mencatatkan agendanya sehari-hari dalam sebuah kertas. Dengan demikian, mereka akan mampu mengatur waktunya dengan baik. "Buat daftar, jadwal, dan tergetan yang jelas. Lakukan setiap hari sebelum tidur," terang pria asal Malang tersebut.

Dikatakan Erik, setiap agenda haruslah ditulis. Jika tidak ditulis maka seseorang akan lupa dengan agendanya sendiri. Menurutnya, manajemen waktu itu suatu hal yang simpel, namun juga butuh komitmen. "Maka lakukan mulai sekarang. Kita tulis, kerjakan, setelah itu selesai," pungkasnya. (guh/ali)

Tingkatkan Kredibilitas dan Wibawa Mentor


Sumber: https://www.its.ac.id/news/2013/12/15/tingkatkan-kredibilitas-dan-wibawa-mentor/
Dalam membawakan dakwah setiap mentor harus memiliki wibawa. Hal ini diperlukan agar para mente itu tidak memandang sebelah mata seorang mentor. "Kita tidak boleh menjadi mentor yang asal saja dalam berdakwah," ungkap Erik Sugianto ST MT, salah satu pemateri. Menurutnya, ada tiga pilar penting bagi seorang mentor agar mampu menjaga kredibilitas dan wibawa dalam membawakan dakwah.
Pertama, adalah mendasarkan diri untuk bermanfaat bagi orang lain. "Kita tidak boleh pelit dalam memberikan sesuatau yang bermanfaat pada orang lain, khusunya pada mente-mente kita," ujar pria kelahiran Malang itu. Sebab, saling berbagi akan meningkatkan persaudaraan antara mentor dan mente.
Selanjutnya, seorang mentor harus punya prinsip sukses bersama. Sukses dimaksud adalah masuk surga bersama. Pilar ketiga, adalah seorang mentor harus sering mendoakan mentenya.
Selain tiga pilar tersebut, Erik juga tidak sungkan berbagi tips agar para mentor bisa lebih baik dan berwibawa lagi dalam menyampaikan materi. Salah satunya adalah dengan menambah pengetahuan, baik agama maupun pengetahuan umum. "Pengetahuan itu penting agar apa yang disampaikan ke mente itu bukan asal-asalan" imbuhnya.
Ia pun berpesan agar para mentor tidak banyak bercanda dalam membawakan materi. Ibarat garam pada makanan, perlu ada tapi jangan sampai kebanyakan. "Bercanda itu boleh, tapi ada porsinya" ujarnya. (hil/ran)

Rabu, 06 Desember 2017

Termometri

Konsep Pengukuran Suhu :

  Termometer (alat untuk mengukur suhu) harus diisi dengan zat cair yang bersifat termometrik. Termometrik yaitu mengalami perubahan fisis pada saat dipanaskan atau didinginkan (misalnya raksa dan alkohol). Satuan suhu dalam Sistem Internasional (SI) adalah Kelvin (K), tetapi secara umum kamu menggunakan satuan Celcius (oC) dalam pengukuran suhu sehari-hari.

Penerapan Skala Suhu :
Titik tetap (fixed points)yaitu titik tetap atas diambil pada saat termometer diletakkan di dalam air sedang mendidih, dana titik tetap bawah ditentukan pada saat termometer berada di dalam es yang sedang mencair. Misal  skala celcius diambil pada saat air mendidih pada suhu 1000C dan es mencair pada shu 0oC.
Penentuan titik tetap atas dan bawah dilakukan pada saat tekanan 1 atmosfer.
Jenis Skala Suhu :
Di Indonesia kita lebih sering mengenal skala Celcius daripada yang lain, namun skala yang lain juga harus kita ketahui, karena skala yang lainpun digunakan dalam perhitungan dalam sistem Internasional. Jenis skala suhu antara lain yaitu :
a. Skala Celcius
b. Skala Kelvin
c. Skala Fahrenheit
d. Skala Reamur

Selasa, 05 Desember 2017

Pitch (Propeller Kapal)

      Pitch yang dibahas disini bukanlah nada, pitch disini mengenai propeller kapal. Pitch adalah jarak aksial yang ditempuh (satuan panjang) untuk satu putaran penuh propeller. 

      Terdapat dua jenis pitch yakni constant pitch dan variable pitch. 

      Pertama adalah constant pitch, pitch dari propeller yang nilainya konstan, tidak berubah. Ciri utama jika propeller menggunakan full jenis pitch ini adalaah daun propellernya tidak ada bengkokan.

      Kedua adalah variable pitch, yakni  nilai pitch dari propeller yang berubah-ubah. Tanda untuk mengenali denga  mudah adalah  adanya bengkokan pada daun propeller.
      
      Lalu, apa hubungannya pitch dan performa propeller.  Pitch adalah jarak mendatar yang ditempuh  propeller ketika propeller melakukan satu kali putaran penuh. Sehingga semakin besar pitch maka semakin besa thrust (gaya dorong) yang dihasilkan. Semakin besar nilai pitch/ diameter propeller, semakin besar nilai thrust, touque serta effisiensi propeller, sesuai dengan grafik KQ KT J. 

Contact surface

Apa itu contact surface? Bagi kita orang perkapalan mungkin sudah tidak asing. Berikut beberapa pengertian contact surface.

Pertama, contact surface adalah hubungan antara coupling dengan shaft, jadi diantara coupling dan shaft terdapat surface atau permukaan yang saling menempel

Kedua, contact surface difenisikan sebagai  inspeksi yang digunakan untuk memastikan bahwa semua daerah antara boss dan poros saling bersentuhan,  supaya torsi  yang disalurkan benar-benar merata. Biasanya juga dipakai pada daerah kopling yang bersentuhan dengan shaft dan boss propeller.

Pemberian cairan berwarna biru pada permukaan shaft

Pemberian cairan berwarna biru pada permukaan dalam boss propeller

Warna biru didapatkan dari cairan digunakan sebagai indikasi untuk memastikan bahwa semua bagian saling bersentuhan ketika shaft tersebut dimasukan coupling. 

Senin, 04 Desember 2017

Shaft joint connection (Coupling)

Shaft joint connection atau disebut coupling yaitu:

a. Coupling yaitu penghubung antar shaft. Misalkan antara tail shaft dengan intermediate shaft. Pada daerah ini biasanya meenggunakan coupling jenis flens.

Gambar Coupling Flens


b.  Coupling kerucut, penghubung jenis ini biasanya dipakai pada boss propeller. Fungsi utama coupling adalah menyalurkan torsi atau energi putar dari poros satu ke yang lain atau dari sambungan satu ke yang lain.

Gambar Coupling Flens

Tail Shaft

Ada beberapa pendapat mengenai  definisi Tail Shaft, seperti di bawah ini:

a.  Tail Shaft adalah poros bagian belakang, yang  berhubungan dengan propeller. Jadi urutannya jika dari ujung belakang atau buritan kapal adalah: Propeller, Tail shaft, Intermediate shaft, Gearbox dan Main Engine.

b.   Tail Shaft adalah shaft yang dekat dengan propeller. Bagi kapal yang memiliki shaft yang panjang, shaftnya dibagi dua yakni intermediate shaft dan tail saft, dan kedua shaft ini dihubungkan dengan coupling. Seperti apa itu coupling nanti dibahas di artikel lain.



Gambar sketsa Tail Shaft



c.   Tail shaft juga disebut poros ekor. Poros yang terakhir ini berfungsi sebagai tempat dudukan dari baling-baling atau propeller, dimana pada bagian ujung poros ini diberi celah pengunci mur dan ulir yang berlawanan arah dengan arah putaran poros propeller supaya ketika baling baling berputar tidak akan lepas dari kedudukannya.

d.   Tail shaft juga merupakan Shaft yang menyambung propeller, berada dalam stern tube, jika hendak melepas harus ditarik dari stren tube.