Senin, 01 Agustus 2011

Melihat lebih dalam “Kata Mereka”



Tahun ini, kelihatannya dinamika mahasiswa kampus ITS sedikit berbeda. Dan yang paling penuh tantangan, penuh controversial, penuh keringat dan mungkin paling penuh menguras uang rakyat, ya, yang namanya musyawarah besar 4. Saya tidak tahu, apakah mubes 4 ini akan menjadi berkah atau musibah buat saya, buat ormawa, buat dakwah di ITS atau buat orang segelintir nan jauh disana. Tapi saya yakin, bismillah… semoga mubes ini menjadi barakah dan manfaat untuk semua.

Saya tidak mau panjang lebar mengenai mubes, namun saya ingin mencoba lebih dalam mencari bukti dan fakta serta menganalisa perkataan yang katanya “teman saya” mengenai wajihah dakwah yang saya cintai, sebut saja dengan Jambu atau disingkat J.

Saya berdiskusi dengan salah satu sesama pejuang di J, ia sudah termasuk salah satu top leader di J, tapi melihat back gound dan track recordnya saya tahu mengapa ia berpikir dan berpandangan seperti itu. Saya suka dengan cara pandangnya yang terbuka daripada temen-temen yang lain, namun kadang-kadang si dia ini sering kelewatan dan melampaui batas.

Oya kok jadi ngomongin orang, maaf ya.. haha.. ia berkata seperti ini “ Saat ini kita harus membuka mata, membuka hati, membuka telinga terhadap luar, lihat tuh J dihancurin dan diremehin ketika forum bersama mahasiswa seperti musma dan tahu kemerin ketika mubes, J dihancurin, tahu gak?, tidak pernah saya temui satupun anak J ketika ikut musma….”, itulah sedikit kata-katanya. lalu saya Tanya, lah bukannya anda anak J, kok katanya disana ketika musma gak ada?, apakah anda jadi anak J ketika di masjid saja, hmhm…. ia diam.

Selanjutnya, saya bertemu dengan salah satu tokoh kampus, bisa dibilang ia merupakan tokoh utama epidode mubes ini, seperti main film ja… ha3x…… oya ia juga satu perjuangan dengan saya ngakunya, haha… namun dalam bingkai yang berbeda.

Ia berkata seperti ini, “Kalian harus melek politik, tahu kemerin J ketika mubes, J menjadi bidikan semua orang dan mau dihancurin, namun anda tahu. orang J yang jadi wakil anda, kasian melihatnya,………blabla…..”. cukup ya, tidak saya lanjutkan ungkapannya.

Saya ambil 2 sample itu untuk mewakili temen2 yang katanya”siyasi” dalam wajihah dakwah ini. Sebelumnya, saya ber Tanya ke ke tokoh kampus tuh, “ o gtu mas, lalu ketika J jadi sasaran dan hantaman semua temen2 siyasi kemana, kita kan Cuma ada satu wakil kita, itulan bliau adalah mantan pengurus JMMI, apakah ketika sidang itu,merasa terpojokan, kemana temen2 (siyasi), kan disana bnayk temn2 siyasi?, apakah Cuma melihat?”

Yah , saya yang tidak tahu kondisi dsana ketika itu dengan begoknya Tanya seperti tu, jawabnya gini, “Kondisi disana beda, kita tidak……blabla…………………..,”. cukuplah, orang politik memang suka ngomnong ya… hahaha… ya iyalah, kalo gak suka ngomong gak kan jadi politikus, hahaha…

Sebenarnya perntanyaan saya singkat, ketika moment itu, “kemana saudara2 kita yang lain,?’.
saat itu kita butuh bantuan meraka, karena kondisnya yang memaksi kita butuh bantuan mereka,.

kita tidak bisa berbuat apa-apa ketika disana, oleh karena itu kita mengharapkan bantuan temen2 wajihah yang paham tentang ini, dan saya setuju kalau anak2 J harus melek politik, karena itu urgent dan hal itu wajib. tahu semua kan manfaatnya?...

oya, kenapa ketika mubes kita tidak bisa berbuat banyak dan berharap pada temen siyasi, menurut peraturan , kita hanya diperbolehkan satu orang wakil. tidak lebih.Dan wakil J juga mantan pengurus karena semua pengurus KP dan ada masalah di dalam yang tidak bisa ditinggal karena terbentur berbagai deadline birokrasi dan waktu habis.

memang wawasan sebagian besarorang J dalam berpolitikan kurang, ya.. menurut saya wajar, karena setiap hari yang digeluti bukan politik, beda kalau ranah wajiahah yang bener politik seperti eksekutif. Namun saya juga sepakat, anak-anak J juga harus tahu mengenai politik.

Sama seperti anak eksekuitif juga harus mentoring, juga harus datang kajian dan juga harus ikut mabit. Saya tidak berharap, eksekutif yang dipegang saudara-saudara kita seperti salah satu ormek islam yang kehilangan jati diri keislamannya, sehingga semua orang meragukan embel-embel kata islam di belakang namanya.
Sekarang bukan saatnya saling menyalahkan, kita harus evalusi diri. Yang siyasi jangan menyalahkan J dan J jangan menyalahkan siyasi. Dan masalah utama hanya ada di komunikasi untuk kedua pihak.

Kita semua saling membutuhkan, JMMI saat ini membutuhkan siyasi untuk membantu di mubes ini karena yang paham benar mengenai ini ya temen2 siyasi, kerena sudah menjadi maknanya. Sama seperti pemira, temen2 siyasi juga butuj J untuk dompet masa dan yang lainnya..

saya kira udah pas.. temen2 siyasi bantu J dan temen J bantu siyasi dalam hal berbeda, karena setiap wajihah memang punya spesifikasi masing-masing, kita tidak bisa terlalu memaksakan temen2 siyasi menjadi ustad, kita juga tidak bisa memaksakan temen2 J menjadi polotikus handal. semua ada ranahnya.. tapi ya tetep semuahnya harus paham , walapun gak se ekspert oarng di bidangnya.

Itulah fungsi jamaah, saling melengkapi dan mengingatkan.

dan ini…. kita camkan baik2…
I
ngat kita adalah satu jamaah, jangan sampai pihak ketigA yang di untungkan karena permasalah kita..
Sekarang bukan saatnya melanyalahkan,
saatnya kita bersatu…

Bismillah, teman2 siyasi dan J harus banyak berkomunikasi.
Temen2 J harus mulai membuka diri dengan politik
Temen2 siyasi harus konsisten dengan dakwahnya, missal seperti jangan sampai ada 4 jenis kelamin di dunia gara-gara ketidak konsistensi kita…

Kita semua saling mengingatka ,
belum tentu anak J selalu wawasan gamanya selalu baik dan juga belum tentu anak siyasi paham poltiknya selalu benar…
semua saling mengingatkan..
mari berlomba-lomba dalam kebaikan
selamat ramadhan

mohon maaf jika kepada siapapun yang meras terakiti karena tulisan ini.
jazakumullah..
NB: tulisan curhat gaya bebas. presepsi saya pribadi, mohon diluruskan yak lo menyimpang.
Trimkasih.

7.00, Senin 25 Juli 2011
Tulisan dan pandangan pribadi,

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. ouw...itu masalah yg antum maksud...

    afwan, harusnya antum cerita ke ana siapa yg ngomong seperti itu, biar ana tanya langsung ke dia apa maksudnya...

    ana juga akan merasakan hal yang sama, merasakan kekecewaan yang sama seperti antum jika yang ana tanya menjawab seperti itu adanya, tapi ingat akh,,, itu SAMPLE kan? belum VALID... insya Allah masih banyak koq saudara-saudara kita yang berpikir lebih luas dari orang-oang yg antum tanyai td... semoga anggapan ana ini benar... karena orang-orang yg selama ini diskusi dengan ana, tidak menamnpakkan pemikiran-pemikiran sempit seperti td akh...

    masalah mubes, dibahas di luar forum ini saja. ^^

    BalasHapus