Selasa, 18 Februari 2020

Belajar dari Narotama


Ketika di pesawat perjalanan Singapura-Kaohsiung (Taiwan), saya duduk bersebelahan dengan orang Yaman, lelaki umurnya 20 tahun. Yang membuat saya kaget adalah ia mahasiswa jurusan Teknik Sipil semester 5 di Universitas Narotama Surabaya. Salah satu kampus swasta di Surabaya. Saya menanyakan bagaimana bisa ia kuliah di Narotama.
Ia mendapat informasi dari kedutaan Indonesia di Yaman dan kedutaan Yaman di Jakarta. Narotama mengandeng kedutaan untuk memberikan informasi beasiswa bagi mahasiswa internasional yang ingin kuliah di Narotama. Beasiswa meliputi bebas biaya kuliah selama empat tahun. Lalu bagaimana dengan biaya hidup, mereka membayar biaya hidup sendiri. Mahasiswa ini dikirimi 200 USD setiap bulan oleh bapaknya dari Yaman, atau sekitar tiga juta rupiah per bulan. Lebih dari cukup untuk mahasiswa Surabaya.
Bahasa
Mahasiswa ini bisa bahasa Arab, Inggris dan Indonesia. Ya, bisa bahasa Indonesia dengan lancar. Ketika saya tanya, diantara ketiga bahasa tersebut mana yang paling mudah, Ia menjawab bahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia sederhana dan tidak memiliki banyak kata untuk satu penggguaan, Ia mencohkan kata ‘’pergi’’, di Indonesia satu kata bisa digunakan di semua kondisi, kalau di Inggris ada 3 yakni go, went, leave. Belum lagi grammer ketika menggunakan pada kondisi berbeda
Taiwan
Saya tanya ngapain ke Taiwan, Ia menjawab akan melakukan exchange selama 6 bulan di National Kaohsiung University (NKU) bersama 4 orang temannya, sambil menunjuk teman-temannya di kursi pesawat. Narotama bekerjasama dengan NKU untuk untuk program exchange ini. Dan memang kampus-kampus di Taiwan sangat welcome dengan kerjasama-kerjasama seperti ini. Ketika saya tanya biaya, Ia menjawab free untuk kuliah dan asrama tempat tinggal. Ia hanya menyiapkan uang untuk makan dan keperluan pribadi saja.
Narotama
Apa yang didapat narotama, namanya semakin melejit, rangking kampus otomatis naik. Mahasiswa ini cerita, ranking kampus Narotama naik jadi 130an menjadi 70an, saya belum mengecek kebenarannya. Namun bisa jadi karena aktivitas internasional memang menjadi salah banyak aspek yang dinilai.
Apa untungnya nama kampus melejit, yang pasti pendanaan akan semakin mudah di dapat etah itu hibah, kerjasama dengan lembaga dari luar, dan mahasiswa Narotama akan semakin banyak. Karena ini juga promosi kampus, yang pastinya ujung-ujungnya menambah income kampus
Dan bukan Yaman saja, ternyata ada mahasiswa Thailand dan Timur Leste yang sedang menjalani program serupa di Narotama.

Gerbang masuk kampus utama, Universitas Hang Tuah, lokasinya sekitar 1 km dari Universitas Narotama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar