Sabtu, 29 Februari 2020

Kisah

Ada sebuah kisah, kisah nyata yang ditulis Salim A Fillah dalam bukunya yang berjudul, Menyimak Kicau Merajut Makna.

Ada seorang gadis aktivis dan ia juga mahasiswa berprestasi, ilmu agamanya mumpuni apalagi ilmu dunia, bisa jadi mahasiswi ini dambaan mahasiswa disana.

Di semester akhir kuliah ia dilamar seorang lelaki, sama, aktivis juga dan menjadi puncak pimpinan organisasi mahasiswa, sudah mempunyai usaha yang katanya bisa membantu rekan-rekannya bebas finansial. Keluarganya juga dari orang terpandang dan kaya.

Awalnya si gadis enggan, karena ia dari keluarga sederhana. Namun, karena yang melamar dianggap orang yang beragama, maka keluarganya pun tak sanggup menolak.

H-7 hari, gadis dan pria itu janjian untuk melihat calon rumah, tempat yang akan mereka tinggali setelah nikah nanti. Rencananya si pria akan mengajak ibu dan adik perempuannya. Namun, sebelum berangkat kakek si pria kena serangan jantung, walhasil si pria datang ke kontrakan si gadis sendirian dengan menggunakan mobil.

‘’Besok saya harus ke luar kota beberapa hari, mungkinkan mengajak temanmu untuk menemani,’’ pinta si pria ke wanita setelah tiba di depan kontrakan si gadis. Memang si gadis ini tinggal bersama teman-teman perempuannya di rumah kontrakan, layaknya mahasiswa kebanyakan.

Ia meminta mengajak temannya supaya menghindari berduaan dengan si gadis. Namun qodarullah, ditengah jalan, temannya itu ditelpon bahwa ada kondisi darurat. Dengan terpaksa, mereka mengizinkan temannya turun di tengah jalan. Mereka tinggal berdua di mobil. ‘’Saya sudah berusaha menjaga pandangan, saya di baris belakang dan si pria di depan menyetir mobil’’, ungkap si gadis.

Singkat cerita, ketika sedang melihat-lihat rumah. Si gadis ke kamar mandi untuk melakukan keperluannya. Muncullah kecoa, si gadis berteriak kaget. Kemudian terjadilah apa yang seharusnya tidak terjadi.

Dalam perjalanan pulang, si gadis duduk di pojok mobil menangis tersedu menyesali apa yang barusan mereka lakukan, ia merasa hina dan kotor. Si pria, sambil menyetir juga demikian, perasaan tak karuan, ia galau dan sangat merasa bersalah. Mereka marah, kenapa ibu dan adiknya tidak jadi menemani, mereka marah, kenapa mengizinkan temannya turun di tengah jalan, mereka marah pada kecoa itu, mereka marah pada dirinya sendiri.

Qodarullah, mobil tersebut mengalami kecelakaan menabrak truk kayu di sebuah tikungan.
Setelah 4 bulan koma, si gadis sadar, dan terkejutnya, ia dalam kondisi hamil. ‘’Perzinaan terdosa itu membuahkan karunia,’’ ungkap si gadis. Ya, bayi kecil perempuan itu adalah karunia. Namun yang membuat terkejut lagi, si pria wafat ketika kecelakaan tersebut.

Keluarga si pria tidak mengakui bahwa bayi itu adalah cucunya. ‘’Gimana kami percaya itu cucu kami, bukan dari lelaki lain. Boleh jadi, anak kami meninggal karena kaget mendengar bahwa kau telah hamil duluan,’’ ungkap keluarga si pria ke gadis itu.

Kini keluarga si gadis, merawat buah karunia itu. ‘’Doakan saya ustadz,’’ ucap gadis itu ke Salim A Fillah. ‘’ Semoga sesal dan taubat ini tak menghalangi saya dari mencintai anak itu sepenuh hati,’’ terusnya.

Sejarah

Nabi Adam as juga pernah melakukan dosa, melanggar larangan Allah swt untuk tidak memakan buah khuldi, sehingga ia diturunkan dari surga ke bumi. Namun kemudian beliau bertobat, dan Allah swt menerima taubatnya.

Nabi Yunus juga demikian, ia putus asa menyeru ke kaumnya. Hukumannya, ia ditelan hiu sampai semua kulitnya mangelupas dan dalam kondisi yang hampir meninggal. Namun kemudian Allah swt menerima taubatnya dan umatnya mengikutinya untuk menyembah Allah.

Juga halnya Nabi Musa, ia khilaf membunuh manusia, namun dengan galau dan taubatnya, Allah swt mengampuni dan menolongnya.

Apalagi kita? Setiap saat melakukan dosa. Masih pantaskan menghujat orang yang sedang khilaf atau terkena ‘’musibah’’? wallahua’alam.


1 komentar:

  1. 🍓 *_RADIKAL PAGI_* 🍓

    *SEUNTAI RENUNGAN*
    *Sahabat Fillah...*
    Tidak ada orang baik yang tidak punya masa lalu, dan tidak ada orang jahat yang tidak punya masa depan.

    Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berubah menjadi lebih baik. Bagaimanapun masa lalunya dahulu, sekelam apa lingkungannya dulu, dan seburuk apa perangainya di masa lampau. Berilah kesempatan seseorang untuk berubah.

    Karena, seseorang yang hampir membunuh Rasul pun kini berbaring di sebelah makam beliau. : Umar bin Khattab.

    Jangan melihat seseorang dari masa lalunya. Seseorang yang pernah berperang melawan agama Allah pun akhirnya menjadi pedang-nya Alloh : Khalid bin Walid.

    Jangan memandang seseorang dari status dan hartanya, karena sepatu emas fir'aun berada di neraka, sedangkan sandal jepit bilal bin rabah terdengar di syurga.

    Intinya, jangan memandang remeh seseorang karena masa lalu dan lingkungannya, karena bunga teratai tetap mekar cantik meski tinggal di air yang kotor.

    Maka untuk jadi hebat yang diperlukan adalah kuatnya tekad.Tak perlu pusingkan masa lalu, tak perlu malu dengan tempat asalmu, jika kau mau, kamu bisa menjadi laksana bunga teratai yang tinggal di air yang kotor namun tetap mekar mengagumkan.

    Berubah dan bangkit jauh lebih indah dari pada diam dan hanya bermimpi tanpa melakukan tindakan apapun.

    لا حوﻝَ ﻭَﻻَ ﻗُﻮَّﺕَ ﺍِﻻَّﺑِﺎﻟﻠّﻪِ


    ✍🏻 *Istiqomah Pagi dgn...*. 🍓 *Al Ma'tsurot Pagi.*. 🍓 *Tilawah Al Quran.*. 🍓 *Dengar Tausyiah.*.
    🍓 *Isyroq, Dhuha dan Amal Sholih Lainnya.*

    BalasHapus